Bola.com, Surabaya - Saat ini Bhayangkara Surabaya United memiliki empat pemain asing. Ada Otavio Dutra (belakang/Brasil), Abel Dekar Gebor (tengah/AS), Khairallah Abdelkbir (depan/Maroko), dan Shane Malcolm (depan/Guam).
Pelatih kepala Bhayangkara SU Ibnu Grahan memiliki analisis soal para pemain impornya ini.
Nama pertama yang disebut Ibnu adalah Otavio Dutra. Di matanya, stoper asing asal Brasil ini memiliki banyak kelebihan yang tak dipunyai pemain lain. Dutra tak hanya tangguh dalam duel-duel bola atas, eks pemain Persipura dan Persebaya 1927 itu juga pandai membaca permainan.
Kelebihan lainnya, Dutra mempunyai kemampuan mengeksekusi bola-bola mati. Baik tendangan bebas maupun penalti. Dutra tak jarang menjadi solusi ketika timnya mengalami kebuntuan. Ia bisa naik ke atas untuk membantu penyerangan, membuka ruang dan menciptakan gol.
Baca Juga
Hanya, kegemaran Otavio Dutra ini sangat riskan jika pemain lawan mampu memanfaatkan kekosongan posisi yang ditinggalkan Dutra. Melalui serangan balik cepat, tak menutup kemungkinan kekuatan pertahanan Bhayangkara SU pun melemah.
Bergeser lebih ke tengah ada Abel Gebor. Ibnu menyebut Abel mempunyai peran besar di timnya. Selain bertugas sebagai pemutus alur serangan lawan, ia perusak permainan lawan, gelandang bertahan asal AS ini bertenaga besar, sehingga mobilitasnya sangat tinggi.
“Abel itu pekerja keras. Dia memiliki kecepatan dan kekuatan, seorang penjelajah yang tangguh. Dia juga pemain cerdas, karena tahu kemana harus membagi bola,” jelasnya.
Berbeda dengan striker barunya, Shane Malcolm. Pemain asal Guam ini bisa memainkan perannya sebagai second striker dengan baik. Bertugas melayani sang bomber Rudy Widodo, Shane selalu muncul di saat yang tepat. Rudy pun tak perlu bekerja terlalu berat karena Shane selalu muncul dan membuka ruang bagi Rudy atau pemain lain.
Hanya saja, karena masih baru merasakan atmosfer sepak bola Indonesia serta karakter permainan sepak bola Indonesia, Shane masih belum optimal. Terkadang ia masih canggung.
Terakhir adalah striker asal Maroko, Khairallah Abdelkbir. Berbeda dengan Shane, Abdel memiliki kemampuan individu di atas rata-rata. Ia juga mempunyai umpan-umpan terukur. Abdel juga pandai dalam melihat posisi rekannya yang kosong.
“Ia bisa mengalihkan titik serangan. Abdel tidak memaksakan diri kendati ia memiliki kemampuan untuk melakukan penetrasi,” beber Ibnu Grahan.
Bhayangkara Surabaya United baru menjalani tiga pertandingan resmi, yakni dua pada ajang Trofeo Piala Polda Jatim dan satu laga di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.