Bola.com, Bandung - PS TNI mengawali kiprah di Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 dengan hasil minor usai ditekuk Madura United 1-2 di Stadion Siliwangi Bandung.
Tantangan lebih berat dihadapi skuat racikan Eduard Tjong kala dijamu Surabaya United Bhayangkara di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (8/5/2016). Misi yang berat mengingat tuan rumah punya modal bagus yakni kemenangan atas tuan rumah Barito Putera pada laga pertama.
Edu menyadari, menghadapi skuat asuhan Ibnu Grahan jadi tantangan cukup berat buatnya. Apalagi dirinya sedikit buta dengan kekuatan tim hasil merger Surabaya United dengan PS Polri tersebut.
"Saya tak banyak mengikuti perkembangan pemain baru mereka. Namun kemenangan di kandang Barito Putra menunjukkan jika mereka tim berkualitas," kata Edu kepada bola.com, Kamis (5/5/2016).
Baca Juga
Edu menilai, performa pemain asing seperti kapten Otavio Dutra (belakang/Brasil), Abel Dekar Gebor (tengah/AS), Khairallah Abdelkbir (depan/Maroko), dan Shane Malcolm (depan/Guam) jadi kunci permainan paik arek-arek Suroboyo. Mereka mampu berkolaborasi dengan pemain lokal semacam Putu Gede, Zulfiandi, hingga striker gaek Rudi Widodo.
Meski demikian, mantan pelatih Persiba Balikpapan itu tak gentar dengan materi pemain dan status tuan rumah Bhayangkara Surabaya United. Edu telah menyiapkan gambaran strategi guna menghadapi tim asal Kota Pahlawan tersebut.
Salah satunya memaksimalkan peran Pandi Lestaluhu yang tampil menawan saat menghadapi Madura United. Mantan pemain sayap Persija Jakarta itu dinilai mampu menghidupkan alur serangan PS TNI.
"Selebihnya saya akan lihat kondisi terakhir anak-anak sehari jelang kick-off. Siapa yang paling siap dialah yang akan masuk susunan pemain," tutur Edu.
Bhayangkara SU memang jadi perhatian besar PS TNI. Meski sama-sama berlabel korps aparat, Bhayangkara SU lebih fleksibel dengan mempertahankan sebagian besar pemain Surabaya United, termasuk legiun asing.
Mereka pun menjelma jadi klub eksklusif yang mendapat perlakuan istimewa dari Polri, yang memiliki sahan 39 persen di klub. Namun, Edu percaya pemain PS TNI juga punya kualitas.
Bila dilihat dari skuat lokal, kekuatan dua tim itu cukup menarik karena memakai jasa eks pemain Timnas U-23 dan U-19. Di PS TNI ada Manahati Lestusen, Wawan Febriyanto, Ravi Murdianto, Teguh Amiruddin, hingga Abduh Lestaluhu.
Sementara, skuat Bhayangkara SU mengandalkan sederet eks bintang Timnas U-19, seperti Ilham Udin Armaiyn, Putu Gede, Zulfiandi, dan Muhammad Hargianto.
Mereka pun makin percaya diri setelah tampil baik di Banjarmasin. "Kerja sama tim semakin padu, begitu juga dengan pemain asing," kata pelatih Ibnu Grahan.
Disinggung soal penambahan pemain asing, pelatih 44 tahun itu menegaskan tak ada rencana. Edu masih percaya kualitas para pemain lokalnya untuk bersaing di TSC 2016.
"Laga perdana lalu mereka tampil bagus terutama di babak kedua. Saya yakin performa itu bisa dipertahankan. Kapan lagi kami memberdayakan seluruh pemain lokal kalau tidak sekarang," tegas Eduard Tjong.