Bola.com, Yogyakarta - Perebutan tiket final Proliga 2016 di sektor putra semakin memanas setelah Surabaya Samator takluk 2-3 (25-16, 20-25, 25-21, 20-25, 16-18) dari Jakarta BNI Taplus, pada partai pertama final four kedua di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Jumat (6/6/2016).
Baca Juga
Kekalahan itu membuat nilai yang dikantongi Samator sama dengan BNI Taplus. Kedua tim sama-sama mengumpulkan nilai delapan dari empat pertandingan. Kans keduanya melenggang ke final masih terbuka lebar, namun Jakarta Pertamina Energi dan Palembang Bank SumselBabel punya kans menyodok ke atas. Sebelum memainkan laga pertamanya di final four kedua, Jakarta Pertamina mengoleksi 3 poin, sedangkan Bank Sumselbabel mengantongi dua poin
Pelatih Surabaya Samator, Irbansyah Djanu Tjahyono, mengatakan ada empat faktor yang membuat pasukannya takluk di tangan BNI Taplus. Faktor utama adalah para pemain cadangan gagal tampil mengesankan.
“Koordinasi saat melakukan block juga tidak ada, kedua toser kami sering gagal memaksimalkan peluang, dan kami sering membuat kesalahan sendiri,” kata Irbansyah, dalam sesi jumpa pers seusai pertandingan.
“Selain itu, hari ini BNI Taplus memang tampil luar biasa. Kami banyak memberikan poin ke lawan gara-gara sering melakukan kesalahan sendiri.”
Irbansyah berharap kesalahan yang dilakukan anak asuhnya tak terulang saat meladeni Jakarta Pertamina Energi pada pertandingan kedua final four Proliga 2016, Sabtu (7/6/2016).
Pelatih BNI Taplus, Edwardo de Paolo, memberikan kredit khusus kepada salah satu pemainnya, Dimas Saputra Pratama. Menurutnya, penampilan Dimas benar-benar luar biasa dan berhasil menjadi pembeda dalam pertandingan.
“Hari ini Dimas memang bagus sekali. Selain itu block dan servis kami juga sangat baik. Tapi kami tak boleh berpuas diri. Jalan ke final masih panjang,” kata Edwardo.