Bola.com, Jayapura - Laga Torabika Soccer Championships (ISC) A presented by IM3 Ooredoo di Stadion Mandala, Jayapura, pada Minggu (8/5/2016) yang mempertemukan Persipura Jayapura kontra Bali United bisa dikatakan duel senior lawan junior.
Baca Juga
Kubu tuan rumah, banyak dihuni pemain-pemain matang pengalaman. Bintang Tim Mutiara Hitam macam Boaz Solossa, Ian Kabes, serta Imanuel Wanggai, sudah membela Tim Mutiara Hitam sejak 2005 silam.
Bandingkan dengan Bali United yang banjir young guns alumnus Timnas Indonesia U-19 binaan Indra Sjafri, yang kini jadi pelatih klub tersebut.
Di Persipura sendiri sejatinya juga banyak pemain belia. Namun, jika melihat duel perdana kompetisi, pelatih Jafri Sastra memilih bermain aman dengan menurunkan pilar-pilar matang pengalaman saat menjajal Persija.
Satu kesamaan di kedua tim adalah kegemaran mereka memainkan sepak bola ofensif dengan mengedepankan penguasaan bola. Skema 4-3-3 amat mendarah daging di tim Persipura.
Di sisi lain Indra juga fanatik dengan formasi yang identik dengan Total Football Belanda tersebut.
Kedua tim dipastikan tampil ngotot karena dipertandingan kandang perdananya mereka sama-sama kehilangan poin setelah ditahan imbang lawan-lawannya.
Genderang perang sudah ditabuh pelatih Bali United, Indra Sjafri yang menegaskan jika 18 dari 20 pemain yang diboyong ke kandang Persipura siap tempur. Mereka terinspirasi skuat muda Persija Jakarta yang sukses mencuri poin dari Tanah Papua akhir pekan lalu.
"Persiapan aman, semua pemain sudah siap bertanding. Kami datang ke Jayapura bukan untuk kalah," kata Indra Sjafri saat dikontak bola.com pada Sabtu (07/5/2016).
Melirik pertemuan kedua tim dari lima laga terakhir, Persipura di atas kertas lebih unggul karena mencatatkan tiga kali kemenangan dan dua kali seri. Tapi, hal itu tidak membuat Tim Serdadu Tridatu putus asa.
Sepak Bola Dinamis
Bagi Indra Sjafri sepak bola sangat dinamis dan bukan hitungan matematika. Semua bisa terjadi selama 11 pemain yang bertanding mau fokus, disiplin, kerja keras, dan penuh keyakinan.
"Saya sudah punya strategi jitu untuk meredam permainan Persipura. Strategi itu tentu saya simpan rapat-rapat, tidak perlu semuanya dibuka ke media," kata pelatih asal Ranah Minang tersebut.
Soal hasil menurut Indra Sjafri merupakan hal yang kesekian bagi timnya. Karena yang paling utama adalah permainan anak asuhnya selalu memperlihatkan grafik peningkatan karena Bali United tidak memasang target untuk satu pertandingan saja.
"Target saya adalah lima tahun. Di mana level permainan Bali United sudah standar Asia, bukan lagi kelas lokal. Kalau target saya hanya untuk menang di pertandingan saja berarti kecil sekali target saya. Yang terpenting bagaimana pemain semakin bagus dan berkualitas dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya, sehingga target besar lima tahun ke depan bisa tercapai," kata Indra.
Di kubu Persipura, diuntungkan dengan kehadiran kiper utama mereka Yo Jae-hoon yang sempat membela Bali United di ajang Piala Presiden 2015 silam. Ia cukup memahami gaya Indra meracik strategi.
"Saya sudah tahu kelebihan dan kelemahan mereka. Hal itu sudah saya diskusikan dengan tim pelatih. Saya pastikan kami akan menekan mereka sejak menit-menit awal pertandingan. Tujuannya membuat permainan Bali United tidak berkembang," ungkap Yo Jae-hoon asal Korea Selatan.
Pada pertandingan ini, Persipura kemungkinan kehilangan bek tangguh, Bio Pauline, yang cedera. Posisinya bakal diisi Yohannes Tjoe.Yang menarik, pertandingan ini akan mempertemukan dua pelatih asal Sumatra Barat. Jafri Sastra di kubu Persipura, dan Indra di Bali United.
Jafri Sastra memberi sinyal kalau Tim Mutiara Hitam bakal tampil berbeda saat meladeni Bali United. "Kami telah melakukan evaluasi seusai laga kontra Persija. Beberapa kekurangan di pertandingan itu coba kami perbaiki. Semoga kali ini kami bisa meraih kemenangan di kandang," ucap pelatih yang sukses mengantarkan Mitra Kukar jadi jawara Piala Jenderal Sudirman tersebut.