Bola.com, Tenggarong - Derby Borneo bakal terjadi di Stadion Aji Imbut Tenggarong pada lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Senin (9/5/2016). Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) akan menjamu saudara satu pulau, PS Barito Putera.
Kedua tim meraih hasil yang berbeda pada pekan pertama TSC 2016. Naga Mekes sukses membawa pulang satu angka dari kandang Perseru setelah bermain imbang 0-0, sementara Laskar Antasari dipermalukan Bhayangkara Surabaya United 1-2 di Banjarmasin.
Menurut pelatih Mitra Kukar, Subangkit, laga kandang perdana timnya tak akan mudah. Hal ini disebabkan tingginya ekspektasi publik Kutai Kartanegara terhadap tim pujaannya. Terlebih, Bayu Pradana dkk. mengawali start bagus saat main di Serui. Selain itu, pelatih yang menggantikan posisi Jafri Sastra juga mewaspadai kebangkitan anak asuh Mundari Karya.
Baca Juga
Subangkit pun menegaskan tak ingin mengikuti jejak beberapa tuan rumah yang gagal mengamankan tiga poin di kandang. Klub sesama Kaltim, Persiba Balikpapan dan Pusamania Borneo FC juga gagal pesta pada hajatan kandang pertamanya.
"Pekan awal ini jadi masa sulit bagi semua kontestan. begitu pula bagi Mitra Kukar. Hasil akhir pertandingan sulit ditebak karena kekuatan tiap tim masih sulit diraba. Saya malah khawatir mereka akan menjegal kami di Tenggarong," ia menuturkan.
Soal kondisi pemain Mitra Kukar, Subangkit mengakui masih ada kendala karena dua pilar utamanya, Hendra Adi Bayauw dan Marlon dibekap cedera saat bentrok dengan Perseru.
"Jika mereka tak bisa dipaksakan main, tentu saya harus mengubah skema tim. Apalagi peran Hendra dan Marlon sangat vital untuk mengamankan tiga angka di rumah nanti," ujar Subangkit.
Sejauh ini, Yogi Rahardian dan Ronald Sesmob disiapkan mengisi posisi Hendra Bayauw dan Marlon. "Kualitas Yogi dan Ronald beda tipis dengan Hendra-Marlon. Yang penting bagaimana memotivasi mereka untuk tampil ngotot," katanya.
Sementara itu, arsitek Barito Putera, Mundari Karya mengaku telah memulihkan semangat bertarung Amirul Mukminin dkk. usai kekalahan dari Bhayangkara SU. Mundari juga sepakat dengan Subangkit yang merasa laga awal sangat sulit bagi pelatih dan pemain di TSC 2016.
"Faktor vakumnya kompetisi selama setahun membuat pelatih dan pemain harus beradaptasi lagi. Soal ilmu melatih dan teknik main bola pemain tak hilang, namun adaptasi pelatih dengan membentuk skuat baru butuh waktu panjang. Jadi di awal TSC ini, semua sedang saling meraba," jelas Mundari.
Meski begitu, mantan pelatih PSPS Pekanbaru ini bertekad mencari pengganti poin yang hilang pada laga perdana. Caranya, Barito Putera harus meraih kemenangan atau minimal hasil imbang dalam derby Borneo ini.
"Semua kemungkinan masih terbuka lebar. Saya yakin Subangkit pun sedang menakar kekuatan Barito Putera di laga nanti. Bagi saya Mitra Kukar tim yang tangguh. Apalagi mereka main di kandang sendiri," ucap Mundari.
Melihat konstelasi hasil laga awal-awal TSC 2016 yang penuh kejutan, Mundari berambisi membuat kejutan di Stadion Aji Imbut. "Biarlah orang menilai apapun terhadap kami. Kami kalah di awal pekan, tapi bukan Barito Putera saja yang mengalaminya. Kini giliran kami yang akan menyulitkan Mitra Kukar," janjinya.
Lalu apa resep mantan pelatih Pelita Jaya ini menghadang Mitra Kukar? "Sederhana saja. Saya ingin anak-anak main sempurna, tak boleh melakukan kesalahan elementer. Dengan kesabaran dan determinasi tinggi, saya yakin Mitra Kukar akan kesulitan mengalahkan kami," ia mengakhiri.