Bola.com, Catalunya - Persiapan pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, menjelang balapan F1 GP Spanyol, lebih matang dibanding empat seri sebelumnya. Hal itu terjadi karena Rio untuk sementara menetap di Barcelona, Spanyol, sehingga lebih fokus dan siap secara fisik dan mental menghadapi balapan.
Seusai balapan F1 GP Rusia, di Sirkuit Sochi, 1 Mei 2016, Rio tidak kembali ke Tanah Air dan memilih terbang ke Barcelona. Selama di Barcelona,Rio ditemani trainer sekaligus psioterapinya, Moises Vila Blanch.
Baca Juga
Saat dihubungi bola.com, Minggu (8/5/2016) sore waktu setempat, Moises menerangkan keputusan Rio untuk menetap di Ibu Kota Catalan ini untuk efisiensi dan persiapan latihan. ’’Rio ada di Barcelona setelah selesai dari Sochi. Selama di sini, ia fokus berlatih untuk balapan di Sirkuit Catalunya akhir pekan ini,’’ ucap pria yang akrab disapa Moi ini.
Program yang diberikan Moi untuk Rio lebih banyak porsi latihan fisik. Setiap hari, Rio diwajibkan menjalani latihan di gym. ’’Paling banyak kita kami berlatih di gym. Endurance Rio harus bagus, ’’ kata pria kelahiran Catalan ini.
Di ajang F1, endurance pebalap harus sama seperti atlet lari jarak jauh. Jantungnya akan dipacu 170–200 beats per minute (bpm) selama 1,5 jam perlombaan. Lehernya harus sekuat petinju karena G-force mobil F1 begitu besar. Kalau tidak, lehernya bisa terkilir. Padahal, seorang pembalap F1 harus berlomba dalam 50-an lap.
Selain latihan di gym, Moi juga memberikan program latihan di tempat terbuka. Pilihan yang paling tepat di kota Barcelona adalah pinggir pantai dan daerah pegunungan. ’’Bersepeda di lintasan pegunungan atau jogging di pesisir pantai. Ini juga dilakukan Rio. Tidak selalu di gym latihannya. Biar Rio juga tidak bosan,’’ ujar Moi.
Faktor Cuaca dan Tata Kota
Keputusan Rio menetap di Barcelona sebenarnya bukan tidak terprogram. Pada saat tes pramusim, pertengahan Februari 2016, kepada bola.com yang meliput langsung kegiatan tersebut, Rio mengaku menyukai suasana dan masyarakat Kota Barcelona. Ia sangat ingin menetap di kota yang menjadi markas tim sepak bola FC Barcelona itu selama berlangsungnya F1.
"Udaranya di kota ini stabil. Tidak begitu dingin seperti kota-kota besar di Eropa. Saya suka temparaturnya. Kotanya juga indah dan masyarakatnya juga bersahaja," ujar Rio saat ditemui Bola.com ketika menjalani sesi tes perdana pramusim di Sirkuit Catalunya.
Merasa cocok dengan kota yang menjadi kebanggaan publik Catalan ini, pebalap kelahiran 22 Januari 1993 ini ingin menjadikan kota Barcelona sebagai tempat istirahat selama musim F1 bergulir.
Selain faktor cuaca dan tata kota, masih menurut Rio, Barcelona juga memiliki bandar udara yang memiliki jadwal penerbangan langsung ke sejumlah negara di dunia. Penerbangan domestik Eropa, maupun Asia dan Amerika, tersedia setiap harinya.
"Jadwal penerbangan juga menjadi salah satu pertimbangan saya. Kalau dari Barcelona, banyak penerbangan langsung ke negara-negara lain," ujar putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini.
Rio Haryanto bukan kali pertama memilih menetap di Spanyol saat menjalani musim balapan. Pada tahun lalu, ketika membela tim Campos Racing di ajang GP2, Rio memilih menetap di kota Valencia. Alasan utama pemilik nomor mobil 88 ini tinggal di kota Valencia adalah agar lebih dekat dengan tim Campos Racing.