Leicester City, Kemenangan dalam Keberagaman

oleh Nicklas Hanoatubun diperbarui 10 Mei 2016, 08:45 WIB
Pemain Leicester City asal Algeria, Riyad Mahrez merayakan titel juara Liga Inggris bersama keluarganya di Stadion King Power, Leicester, Inggris. (7/5/2016). (Action Images via Reuters/Carl Recine)
Suporter Leicester City memegang poster N'Golo Kante (keturunan Mali) dan Riyad Mahrez (keturunan Algeria) saat merayakan gelar juara Liga Inggris di Stadion King Power, Leicester, Inggris. (7/5/2016). (Action Images via Reuters/Carl Recine)
Gospel choir turut memeriahkan kemenangan Leicester City merebut titel juara Liga Inggris saat membawakan lagu-lagu pujian bersama supporter di Stadion King Power, Leicester, Inggris. (7/5/2016). (AFP/Glyn Kirk)
Biksu Phra Prommangkalachan asal Thaland ini menjadi salah satu senjata rahasia kemenangan Leicester City meraih titel juara Liga Ingggris 2015-2016. (AFP/Christophe Archambault)
Suporter Leicester City dari Sikh menari dan bernyanyi dengan ciri khas budayanya merayakan titel juara Liga Inggris di Stadion King Power, Leicester, (7/5/2016). (AFP/Adrian Dennis)
Pemain Leicester City asal Jepang, Shinji Okazaki merupakan salah satu pemain asia yang bersinar pada Liga Inggris, puncaknya ketika meraih titel juara bersama Leicester City di Stadion King Power, Leicester,(7/5/2016).(AFP/Adrian Dennis)
Pemilik Leicester City asal Thailand Vichai Srivaddhanaprabha (3kiri) bersama keluarganya berfoto dengan trofi LIga Inggris di Stadion King Power, Leicester,(7/5/2016). (AFP/Adrian Dennis)