Sriwijaya FC: Jangan Berlebihan Sikapi Pembekuan PSSI Dicabut

oleh Riskha Prasetya diperbarui 11 Mei 2016, 06:30 WIB
Kantor Pusat PSSI di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, (7/10/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Palembang - Manajemen Sriwijaya FC bergembira menyambut keputusan pemerintah Indonesia melalui Kemenpora yang telah mencabut sanksi administratif kepada PSSI (pembekuan), pada Selasa (10/5/2016).

Namun, Sriwijaya FC berharap seluruh insan sepak bola Indonesia, baik klub, pemain, pelatih, dan Asosiasi PSSI tidak terlalu berlebihan menyikapi hal tersebut. Justru, setelah pembekuan PSSI dicabut, banyak hal yang harus dilakukan, mulai dari perbaikan kompetisi, pembinaan usia dini, hingga tim nasional.

"Klub tentu sudah lega karena tidak ada lagi halangan untuk aktivitas sepak bola di Indonesia. Tapi, semua itu tidak boleh disikapi berlebihan. Euforia cukup sesaat saja, setelah itu bekerja keras," kata sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris.

Advertisement

Haris menambahkan, pencabutan sanksi administratif PSSI juga harus dilanjutkan dengan rekonsiliasi antara pemerintah dan PSSI, sehingga tidak lagi terjadi konflik berkepanjangan. 

Momen PSSI bebas dari sanksi juga harus dijadikan sebagai ajang introspeksi bagi federasi, pemerintah, klub, dan semua pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia. SFC juga meminta semua berkomitmen memajukan sepak bola Indonesia dengan tatanan yang lebih baik.

“Bagi klub, mutu kompetisi harus terus ditingkatkan. Dengan begitu pembinaan bisa berjalan maksimal. Tak hanya kompetisi profesional, tapi juga di level usia muda," tegasnya.

Selama setahun terakhir, klub di Indonesia berada dalam kondisi tak pasti akibat pembekuan PSSI, yang berimbas kepada sanksi FIFA dan vakumnya kompetisi. 

Klub hanya eksis lewat turnamen yang digelar oleh beberapa pihak. Namun, turnamen hanya dinikmati segelintir klub dari ratusan yang ada di Indonesia. Begitu juga dengan kompetisi kelompok umur yang terhenti akibat pembekuan PSSI.

"Justru mulai dari kompetisi kelompok umur Indonesia bisa membangun fondasi sepak bola yang berjenjang hingga menghasilkan pemain berbakat untuk timnas," tegasnya.