Toni Mossi Susul Jeong Kwang-sik Dicoret dari Madura United?

oleh Gatot Susetyo diperbarui 11 Mei 2016, 11:30 WIB
Gelandang Madura United, Toni Mossi, diperkenalkan kepada publik Madura di Stadion Ahmad Yani, Sumenep, Sabtu (20/2/2016). Madura United merupakan klub baru hasil akuisisi dari PBR. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Bangkalan - Gelandang asal Spanyol, Toni Mossi, tidak bisa tenang. Pasalnya, ia dalam ancaman pencoretan dari Madura United. Hal ini terasa mengejutkan karena dari sisi permainan, Mossi tidak di bawah standar.

Namun, bukan alasan performa di lapangan yang jadi ancaman Mossi ditepikan dari klub berjulukan Sape Kerrab itu. CEO Madura United, Achsanul Qosasi, mengungkapkan bila kendala administrasi keimigrasian yang jadi penyebabnya.

"Kami masih memberi tenggang waktu hingga 15 Mei mendatang kepada Toni Mossi agar menyelesaikan administrasi di Kedutaan Spanyol. Dia belum bisa memenuhi persyaratan administrasi utama guna bisa mendapatkan KITAS," ucap AQ, panggilan karib Achsanul.

Sebenarnya secara teknis, Madura United membutuhkan sosok Toni Mossi karena eks pemain Arema Cronus ini jadi andalan lini tengah sebagai gelandang serang bergantian dengan Slamet Nurcahyo. Namun, selama dua laga awal Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, Slamet Nurcahyo lebih dipercaya menjadi starter.

Mossi sempat menjadi pengganti Slamet saat Madura United bermain imbang 0-0 dengan Arema Cronus. Tetapi, dia tak dibawa ketika tur ke Bandung melawan PS TNI pada parta pertama TSC 2016.

"Toni Mossi sudah beberapa kali mencoba ke kantor Kedutaan Spanyol di Jakarta. Namun, kedutaan keberatan karena visa Toni Mossi masih tersisa 1 tahun 8 bulan. Kami tidak ingin bermasalah dengan imigrasi dan Mossi sadar akan hal itu," jelas AQ.

Advertisement

Itulah mengapa AQ memberi tenggat Toni Mossi hingga 15 Mei 2016 karena Madura United tidak mau kehilangan kesempatan di bursa transfer untuk batas rekrutmen pemain asing tampil di TSC 2016.

"Kalau kesempatan itu hilang, berarti kami membuang peluang menggunakan jasa pemain asing. Problem tersebut sudah saling dipahami Toni Mossi dan manajemen. Jadi, status Mossi di tim ini masih menunggu waktu hingga bisa memenuhi administrasinya," tutur mantan bendahara PSSI itu.

Posisi Toni Mossi ini berbeda dengan yang dialami Jeong Kwang-sik. Rekan setim Mossi asal Korea Selatan itu sudah dipastikan dicoret. Keputusan ini juga dinilai mengejutkan.

"Jeong Kwang Sik resmi kami putus kontrak. Keputusan kami murni alasan teknis. Jeong sangat sulit untuk bersaing dengan Bayu Gatra, Engelberd Sani, Elthon, dan Rossy Noprihanis untuk menempati posisi penyerang sayap," kata AQ.

Manajemen dan tim pelatih telah memberi kesempatan kepada Kwang-sik mulai partai uji coba hingga dua laga resmi di TSC 2016. Kendati, mantan pemain Persija musim 2012 itu hanya sebagai pengganti saat Madura United tandang ke markas PS TNI dan menjamu Arema Cronus di Bangkalan lalu.

"Jika dikalkulasi, total kami telah memberikan peluang selama lebih lima kali pertandingan kepada Jeong Kwang-sik. Namun, dia tetap tidak menunjukkan peningkatan signifikan yang bisa mengangkat penampilan Madura United secara global," ungkap sosok yang juga kader Partai Demokrat itu.