Bola.com, Jakarta - Pemangku kepentingan serta pencinta sepak bola Indonesia lega dengan turunnya SK pencabutan pembekuan PSSI yang sudah ditandatangani Menpora Imam Nahrawi. Namun, Menpora menegaskan pencabutan pembekuan PSSI bukanlah akhir dari kisruh yang terjadi di sepak bola Indonesia selama setahun terakhir ini.
Menpora yang juga politisi itu mengingatkan bila pencabutan pembekuan PSSI merupakan awal dari proses tata kelola sepak bola Indonesia. Ia meminta kepada seluruh pemangku kepentingan sepak bola di Tanah Air untuk tetap menjaga komitmen bersama agar perubahan tidak berhenti sampai di sini.
"Sejak (SK) ditandatangani, PSSI Asosiasi Provinsi, Kabupaten/Kota harus menjalankan pengelolaan sepak bola berdasar asas transparansi, akuntabilitas, dan melaksanakan semua aturan ketentuan penyelenggaraan olahraga di Tanah Air," tegas Menpora dalam sesi konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (11/5/2016).
"Tapi, yang paling penting adalah klub dan federasi harus betul-betul taat dan konsisten kepada statuta FIFA dan AFC. Semua harus demi keseimbangan olahraga di Tanah Air," lanjut Menpora.
Baca Juga
Menpora Imam Nahrawi juga berkeinginan agar perubahan dalam sepak bola Indonesia juga meliputi pengakuan kembali klub, yang disebut Menpora, selama ini dipinggirkan oleh PSSI. Klub yang dimaksud termasuk klub yang dilanda dualisme berkepanjangan, semisal Persebaya 1927 dan Arema Indonesia.
"Klub-klub tersebut kemarin datang ke sini (Kantor Kemenpora) dan hal ini harus jadi perhatian agar mereka bisa diakui kembali," kata Menpora yang pernah jadi anggota DPR RI itu.
Seperti diketahui, sebanyak tujuh klub yang turun pada era IPL saat dualisme federasi mendatangi Kantor Kemenpora pada Selasa (10/5/2016). Mereka menyampaikan tujuh tuntutan kepada PSSI dan pemerintah, terkait agenda pemerintah melakukan reformasi total terhadap tata kelola sepak bola nasional.
Dalam kesempatan sama, Menpora mengajak seluruh pihak untuk mengawal perubahan itu. "Urusan KLB PSSI silakan, kami hormati dan hal itu jadi kewenangan pemilik suara," timpal Menpora.
Di sisi lain, saat dimintai keterangan tentang kelangsungan aktivitas Tim Transisi setelah pembekuan PSSI dicabut, Imam Nahrawi secara tersirat menjelaskan peran Tim Transisi tetap ada sebagai pengawas dalam reformasi tata kelola sepak bola Indonesia.
"Semua harus mengawasi perubahan sepak bola Indonesia saat ini. Baik BOPI, Tim Transisi, dan wartawan harus terus mengawal perubahan tersebut," tandas Menpora Imam Nahrawi.