Peluang Mourinho Latih Timnas Indonesia Tipis

oleh Arie Nugroho diperbarui 11 Mei 2016, 16:30 WIB
Harapan Indonesia untuk memiliki Jose Mourinho sebagai pelatih tim nasional terbilang tipis. (Bola.com/Rudi Riana)

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berencana mendatangkan Jose Mourinho sebagai pelatih tim nasional (timnas) Indonesia. Namun, keinginan Imam Nahrawi tampaknya akan sulit terwujud.

 

Advertisement

Keinginan untuk merekrut Jose Mourinho sebagai pelatih timnas Indonesia muncul setelah Imam Nahrawi berdiskusi bersama Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir. Bahkan, Imam Nahrawi telah menyampaikan wacana itu saat bertemu Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).

Tak pelak, rencana Imam Nahrawi itu menjadi santapan pemberitaan media asing. Media massa yang terbit di Inggris, semisal Daily Mail, memuat pernyataan yang diucapkan Menpora pada Senin (9/5/2016) di Kantor Kemenpora, Jakarta, itu dengan judul "Mourinho jadi target Indonesia (yang terkena sanksi). Sementara BBC, memberi judul artikelnya "Jose Mourinho diinginkan Indonesia sebagai pelatih kepala".

Media lain, seperti Mirror dan Metro juga memberitakan ucapan Menpora Imam Nahrawi. ESPN menulis "Indonesia tertarik dengan Jose Mourinho seperti dikonfirmasi Menteri Olahraga".

Namun, keinginan Imam Nahrawi untuk menjadikan Mourinho sebagai pelatih timnas Indonesia bagaikan mission impossible. Ada dua alasan yang melatarbelakanginya. Pertama, Mourinho tak memiliki minat untuk melatih timnas, kecuali Portugal.

Sekitar sebulan lalu, Jose Mourinho mendapatkan surat permintaan dari Federasi Sepak bola Suriah untuk melatih timnas mereka. Namun, keinginan mereka mendapatkan penolakan mentah dari The Special One.

"Surat lamaran dari Suriah itu benar, karena mereka telah mempublikasikan surat yang dikirimkan ke agen saya (Jorge Mendes)," ungkap Mourinho seperti dilansir Independent.

"Tetapi, dalam cara yang penuh hormat, kami telah memberi tahu mereka bahwa kami tidak tertarik dengan jabatan itu," kata Mourinho.

Pada tahun 2014 lalu, melalui wawancara bersama Eurosport, Mourinho mengungkapkan bahwa keinginan terbesarnya adalah meraih berbagai gelar prestisius di level klub.

"Saya hanya ingin melatih timnas di pengujung karier. Saya tak ingin melakukannya selama saya masih aktif. Saya tak memiliki cukup kualitas untuk menjadi pelatih timnas. Itu karena pelatih timnas harus beradaptasi dengan fakta bahwa dia hanya bermain sebulan sekali dan berlatih dua kali dalam sebulan. Saya tak cocok dengan pekerjaan itu," ujar Mourinho.

"Melatih timnas adalah pekerjaan yang akan saya ambil di pengujung karier. Saya ingin bermain setidaknya tiga hari sekali. Saya tak suka menunggu selama dua tahun untuk Piala Dunia atau Piala Eropa. Saya tak bisa melakukannya saat ini," ia menambahkan.

Alasan kedua adalah gaji Mourinho yang terlampau besar. Daily Mail melansir, Jose Mourinho menekan kontrak selama empat musim bersama Chelsea dengan nilai mencapai 30 juta poundsterling (Rp 621 miliar).

Dengan demikian, The Special One memiliki gaji sekitar 7,5 juta pounds per tahun (sekitar Rp155 miliar). Nilai tersebut terbilang amat besar dibandingkan dengan target yang dibebankan kepadanya untuk timnas, yakni menjuarai Piala AFF.

Media di Inggris saat ini ramai mengabarkan Jose Mourinho kemungkinan besar akan menjadi pelatih Manchester United musim depan. Boleh jadi, keinginan Menpora Imam Nahrawi masih jauh panggang dari api.

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait