Bola.com, Jakarta - Hasil buruk di dua pertandingan awal Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo memaksa Persela Lamongan harus secepatnya meraih hasil maksimal. Mereka pun menyasar laga lanjutan TSC 2016 kontra Persija Jakarta, Jumat (13/5/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, sebagai titik balik mereka atas serangkaian hasil buruk itu.
Target yang tidak bisa dibilang ringan mengingat performa Persija saat ini cukup bagus. Usai menahan imbang Persipura 1-1, di pekan kedua TSC 2016 (8/5/2016) tim besutan Paulo Camargo itu berhasil menekuk tim kuat lainnya, Semen Padang, dengan skor tipis, 1-0.
Baca Juga
Sementara itu, di dua pekan TSC 2016 sebelumnya, Persela mengalami kekalahan. Pada pekan perdana, Persela kalah dari Persegres Gresik United 0-1 di kandang sendiri. Selanjutnya mereka terkapar di Makassar digasak 2-1 oleh PSM Makassar.
Asisten pelatih Persela, Didik Ludianto bukan menutup mata mengenai beratnya beban target yang diusung anak buahnya. Namun bagi dirinya dan pelatih kepala Stefan Hansson, tidak ada yang mustahil dalam sepak bola.
"Selama bola itu bundar, saya rasa semua bisa terjadi. Tentu tidak ada yang menyangka Persija bisa menahan Persipura di Jayapura, begitu juga dengan Persegres yang bisa mengalahkan kami di Lamongan. Karena itu kami harus yakin mampu membalikkan prediksi," ujar Didik.
Keyakinan dianggap sebagai modal terkuat yang harus dimiliki sebuah tim untuk bisa memenangkan pertandingan. Tak hanya itu, Didik juga mempercayai bahwa rasa bangga kepada tim yang dibelanya adalah modal lain yang cukup ampuh untuk menjadikan seluruh pemainnya tak mau kalah.
Bagi Didik, selama bukan percaya diri berlebihan, rasa bangga yang terpatri di hati para pemainnya bisa menjadikan hal yang mustahil bisa menjadi nyata.
Karena itu, usai tumbang 1-2 dari PSM Makassar di pekan sebelumnya, tim pelatih fokus membenahi mentalitas serta kebanggaan para pemain kepada tim berjulukan Laskar Jaka Tingkir itu.
Di pertandingan ini, Persela mendapat suntikan kekuatan baru. Ini setelah gelandangnya asal Spanyol Jose Pedrosa Galan yang absen di dua pertandingan awal sudah bisa diturunkan di laga ini. Kehadiran Galan dianggap sangat memengaruhi performa tim ini karena sang pemain memiliki kemampuan di atas rata-rata dan pengalaman segudang.
"Saya siap berikan segalanya untuk kemenangan Persela di Jakarta. Saya sudah memotivasi tim untuk bisa bermain baik dan menang melawan Persija. Urusan pemecatan dari manajemen bisa saja terjadi, tapi saat ini saya tidak tahu. Fokus saya arahkan ke laga ini, hal lain saya tidak mau ambil pusing," jelas Stefan Hansson.
Comeback Ramdani
Di sisi lain pelatih Persija, Paulo Camargo mengatakan bahwa laga melawan Persela Lamongan merupakan pertandingan yang sulit. Pasalnya, Laskar Joko Tingkir sudah pasti mengincar kemenangan setelah dalam dua pertandingan awal Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
"Jika kami bermain seperti melawan Persipura Jayapura dan Semen Padang, saya yakin bisa mendapatkan tiga poin di pertandingan nanti," ujar Camargo saat sesi jumpa pers di Hotel T, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/5/2016).
Persija masih belum tampil full team dalam duel kali ini. Striker Bambang Pamungkas, masih belum bergabung dengan tim selepas menjalani aktivitas sepak bola mini di London, Inggris.
Sementara gelandang sayap Ramdani Lestaluhu dan bek Syahroni kondisinya belum bugar karena cedera. "Untuk Ramdani, kondisinya sudah. Saya pastikan ia masuk skuat, tapi belum menjadi pemain inti. Sedangkan Syahroni masih kurang fit untuk pertandingan besok. Ia masih kami simpan sampai benar-benat bugar," lanjut pelatih asal Brasil itu.
Beruntung Persija Jakarta memiliki sederet pemain muda yang menunjukkan performa bagus di dua laga terakhir. Paulo Camargo pun membiasakan Tim Macan Kemayoran bermain kolektif, tidak mengantungkan diri pada sosok satu atau dua pemain.
Sehingga saat ada pemain yang absen karena cedera atau hukuman kartu keseimbangan permainan tidak terganggu. "Saya senang melihat pemain muda yang ada di tim. Kekompakan satu sama lain amat kuat. Mereka juga memahami filosofi kolektivitas permainan yang saya inginkan," ungkap mentor asal Brasil itu.