Bola.com, Madrid - Maverick Vinales belum membuat keputusan terkait masa depannya di MotoGP. Pebalap asal Spanyol itu masih bimbang antara bertahan di Suzuki atau pindah ke Yamaha.
Kontrak Vinales bersama Suzuki akan habis pada akhir 2016. Pebalap berusia 21 tahun itu belakangan gencar dikaitkan dengan Yamaha untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang pindah ke Ducati pada 2017. Vinales bakal diplot sebagai rekan baru Valentino Rossi.
Baca Juga
Selepas MotoGP Prancis, 8 Mei 2016, Vinales mengaku segera mengambil keputusan. Kekasih Kiara Fontanesi itu masih butuh waktu untuk berpikir. Menurut situs Marca, Vinales akan mengumumkan keputusannya secara resmi kepada publik menjelang MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Kamis (19/5/2016).
Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Cycle World, Vinales memuji Suzuki yang sudah memberinya kesempatan debut di MotoGP pada 2015.
"Suzuki sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. Sejak awal mereka selalu memercayai saya. Saya punya hubungan baik dengan seluruh anggota tim dan manajemen. Jika bertahan, pengembangan motor akan berpusat pada saya dan itu sangat membantu karier saya," kata Vinales seperti dilansir Marca, Kamis (12/5/2016).
Vinales mengaku ingin mengulangi romantisme Kevin Schwantz yang mampu jadi juara dunia kelas 500cc bersama Suzuki pada 1993. Situasi pada era Schwantz tak jauh beda dengan apa yang dialami Vinales. Schwantz mesti menghadapi rival hebat yang memakai motor lebih kompetitif.
Namun, di sisi lain Vinales bersikap realistis. Dia sadar tak mudah merebut titel, apalagi lebih dari satu, jika tetap bersama Suzuki.
"Bisa memenangi titel bersama Suzuki seperti yang dilakukan Kevin adalah sebuah impian. Namun, Kevin cuma jadi kampiun sekali, sedangkan Mick Doohan lima kali bersama Honda. Hal itu membuat saya berpikir. Motor yang dipakai Kevin tak selevel dengan pebalap lain dan dia lah yang membuat perbedaan," ujar Vinales.
"Karena itu, kuncinya adalah memiliki motor yang kompetitif. Saya bangga karena banyak pihak menyejajarkan nama saya dengan Kevin. Namun, saya butuh hasil. Jika cuma finis keempat atau kelima, saya bukan legenda, bahkan di Suzuki. Jadi, saya harus melakukan sesuatu untuk membuka jalan jadi juara dunia. Jika ada tim juara yang menginkan Anda, maka sulit untuk berkata tidak," tutur Vinales.
Pernyataan Vinales seolah memberi sinyal kepada Suzuki bahwa dia mempertimbangkan bergabung dengan Yamaha. Podium ketiga di Le Mans juga diprediksi tak akan mengubah pendirian Vinales.
"Podium akan memberikan tambahan motivasi kepada para engineer Suzuki untuk bekerja keras meningkatkan performa motor. Suzuki GSX-RR cepat di tikungan, tapi punya kelemahan dalam hard breaking dan akselerasi. Motor ini punya potensi besar untuk jadi semakin kompetitif," kata Maverick Vinales, pebalap yang sedang diincar Yamaha.