Bola.com, Surabaya - Keputusan yang diambil pelatih kepala Bhayangkara Surabaya United, Ibnu Grahan, mencoret Shane Malcolm (striker/Guam) bukan sebuah perjudian. Pasalnya, Ibnu telah memiliki pertimbangan matang sebelum membuat kebijakan tersebut.
Banyaknya stok pemain yang bisa beroperasi di sektor penyerang sayap Bhayangkara SU adalah hal yang mendasari sang pelatih mengambil langkah tegas ini. Maklum, ketimbang mengeluarkan dana besar untuk membayar Shane yang minim kontribusi, lebih baik memberikan kesempatan kepada pemain lokal.
"Dibayar mahal tapi tidak ada kontribusinya, mending turunkan pemain lokal saja. Hitung-hitung mengasah ketajaman mereka sehingga kalau mereka jadi, yang untung sepak bola kita sendiri," ujar Rahmad Sumanjaya, sekretaris Bhayangkara SU.
Baca Juga
Di posisi Shane, ada Wahyu Subo Seto, Indra Kahfi, Ilham Udin Armaiyn, dan Bijahil Chalwa. Ibnu pun tak perlu pusing, karena ia tinggal pilih salah satu di antara mereka untuk menggantikan Shane. Secara kualitas keempatnya tidak jauh beda.
"Masing-masing dari mereka punya kelebihan dan kekurangan. Jadi saya harus tahu kapan menurunkan mereka," ungkap Ibnu.
Ibnu meyakini mereka bisa tampil lebih baik ketimbang penyerang asal Guam tersebut. Ibnu sudah mencoba mereka dalam sejumlah gim internal. Hasilnya, beberapa di antaranya bisa memberikan kontribusi maksimal.
Para pemain pun diharapkan tidak melewatkan kekosongan posisi ini. Mereka diminta berlomba-lomba menunjukkan kemampuan terbaik.
"Bersainglah secara sehat untuk memperebutkan posisi ini. Siapa pun yang tampil baik selama persiapan, dia yang akan saya turunkan di pertandingan nanti," jelas Ibnu Grahan.