Bola.com, Jakarta - Kapten tim putri Jakarta Elektrik, Aprilia S. Manganang, dan pemain muda Surabaya Samator, Rivan Nurmulki, terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) alias permain terbaik Proliga 2016, Minggu (15/5/2016). Bagi Aprilia, ini kali kedua beruntun dia terpilih sebagai MVP Proliga.
Penentuan pemain terbaik dinilai dari penampilan sepanjang musim, sejak babak reguler hingga babak final. Kedua pemain dianggap tampil gemilang dan konsisten. Puncaknya, Aprilia mampu mengantar Jakarta Elektrik PLN ke tangga juara, begitu juga dengan Rivan yang berperan penting membantu Surabaya Samator jadi kampiun.
Baca Juga
Sebagai MVP, Aprilia dan Rivan masing-masing berhak menerima hadiah uang senilai Rp 10 juta.
Seusai pertandingan, Rivan mengaku tak menyangka terpilih sebagai pemain terbaik. Menurutnya, dia belum pantas meraih penghargaan bergengsi tersebut.
“Saya merasa belum pantas jadi MVP. Masih banyak pemain senior yang lebih bagus dan layak,” kata Rivan, yang mengaku ingin masuk tim PON, juga tim nasional untuk SEA Games 2017 tersebut.
Pelatih Surabaya Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono, menilai Rivan sangat layak terpilih sebagai pemain terbaik. Namun, dia berharap sang pemain tak cepat berpuas diri dan terus berusaha meraih prestasi terbaik. “Saya harap Rivan menerapkan ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk,” ujar Ibarsjah.
Sementara itu, Aprilia tak menyangka bakal kembali terpilih sebagai MVP. Penghargaan itu melengkapi kegembiraannya setelah mengantar Jakarta Elektrik juara. Aprilia juga senang karena momen istimewa itu disaksikan langsung oleh kedua orang tuanya yang datang dari Sulawesi Utara.
“Suatu kebanggaan bisa jadi pemain terbaik. Hari ini orang tua datang. Pesannya saya diminta main bagus saja,” kata Aprilia, yang pada pertandingan final ini menghadapi kakaknya, Amasya Manganang, yang memperkuat Jakarta Pertamina Energi.
Selain pemain terbaik, Proliga juga memilih pelatih terbaik. Penghargaan tersebut berhasil dimenangi Tien Mei (Jakarta Elektrik PLN) dan Ibarsjah Djanu Tjahyono (Surabaya Samator). Keduanya masing-masing berhak menerima uang tunai senilai Rp 5 juta.