Liestiadi: Barito Eksploitasi Sisi Kanan GU yang Menganga

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 15 Mei 2016, 20:50 WIB
Pelatih Gresik United, Liestiadi, blakblakan mengungkapkan penyebab kekalahan 1-3 timnya dari Barito Putera dalam lanjutan TSC 2016, Minggu (15/5/2016). (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Banjarmasin - Gresik United harus mengubur impian untuk mendapatkan kemenangan beruntun kala melawat ke kandang Barito Putera, Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Minggu (15/5/2016), dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo. Tim besutan Liestiadi itu dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor telak, 1-3.

Pelatih Gresik United, Liestiadi, menilai ada beberapa faktor yang membuat timnya tumbang. "Kami dipaksa banyak bermain di area sendiri. Jadi, wajar kalau kami kalah," tutur pelatih asal Medan tersebut.

Tidak hanya dominan, variasi serangan tim berjulukan Laskar Antasari itu juga dianggap sebagai penyebab timnya kesulitan mempertahankan keunggulan 1-0 lewat gol yang dicetak Eduardo da Conceica Maceil di menit ke-22.

Selain itu, kartu merah yang diterima bek sayap kanan, Supriono, di menit ke-55 semakin mereduksi kekuatan tim berjulukan Laskar Joko Samudro tersebut. Hilangnya Supriono membuat Gresik kian di bawah tekanan tuan rumah.

Advertisement

Menurut Liestiadi, kalah jumlah pemain memaksa timnya fokus bertahan. Pos yang ditinggalkan Supriono menimbulkan celah menganga di sektor kanan pertahanan Gresik. Kelemahan inilah yang dianggap Liestiadi menjadi awal bencana bagi timnya.

"Titik ini dieksploitasi oleh Barito. Tampaknya mereka tahu kalau pemain pengganti yang saya masukkan tidak sebaik Supriono, ujar Liestiadi.

Liestiadi mengakui absennya stoper asal Montenegro, Sasa Sezevic, yang mengalami cedera otot paha, serta tidak adanya penyerang
tajam di lini depan setelah dicoretnya Emile Bertrand Mbamba dirasa sangat memengaruhi kekuatan timnya.

Terlepas dari semua itu, Liestiadi menyebut kekalahan timnya kali ini murni karena Barito Putera tampil baik sepanjang laga. Ia juga memuji kepemimpinan wasit Abdul Rahman Salasa (Jakarta Timur). "Kami kalah segalanya," kata Liestiadi.