5 Perubahan Evan Dimas Setelah Berlatih di Espanyol B

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 19 Mei 2016, 15:45 WIB
Evan Dimas Darmono usai bertemu Menpora Imam Nahrowi di Kantor Menpora, Jakarta, Kamis (19/5/2016. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Evan Dimas menjalani latihan selama kurang lebih empat bulan di Espanyol B. Meski tak mendapat kontrak, Evan bersyukur bisa mendapat penempaan yang bagus sesuai dengan standar pesepak bola Eropa. 

Lalu, apa saja perubahan yang terjadi dalam diri Evan Dimas baik secara fisik maupun mental? Berikut rangkuman dari bola.com.

1. Perut lebih berotot

Saat berbincang dengan Menpora Imam Nahrawi setibanya di Jakarta, Kamis (19/5/2016), Evan mengatakan ada perubahan mencolok dalam fisiknya, yaitu otot perut. Saat masih di Indonesia, Evan mengaku tidak memiliki bentuk perut ideal karena pola makan yang salah.

Setelah ditempa di Espanyol B, Evan mendapat saran dari tim nutrisi dan pelatih fisik, untuk mengurangi karbohidrat berjenis nasi. Menurut tim pelatih Espanyol B, nasi akan membuat perut kurang bagus. Bila terlalu banyak makan nasi, perut akan membuncit. Namun, Espanyol B memaklumi Evan Dimas yang membawa kultur masyakarat Indonesia selama di Barcelona.

Advertisement

"Dulu saya tidak bisa kalau tidak makan nasi. Tapi setelah di Spanyol saya jadi terbiasa. Pelatih menyarankan untuk mengurangi nasi, tapi memperbanyak salad, ikan, ayam, dan daging," kata Evan.

Tim nutrisi Espanyol B masih mengizinkan Evan makan nasi, tapi hanya sesekali.

2. Penanganan cedera secara profesional

Evan Dimas sempat mengalami cedera tangan kiri saat berlatih bersama skuat Espanyol B. Ia pun harus menepi dari latihan selama dua pekan. Setelah itu, Evan diberi menu latihan fitnes untuk meningkatkan kekuatan otot.

Selama masa cedera, Evan Dimas mengaku ditangani dengan sangat baik dan profesional. Hal itu jadi pengalaman pertama bagi Evan. "Kalau di Indonesia langsung dipijat, tapi di Espanyol harus melewati beberapa pemeriksaan, lalu digip," kata Evan Dimas.

Selama masa penyembuhan, setiap hari kondisi Evan Dimas dipantau. Meski bukan menjadi bagian dari skuat, tim medis Espanyol B sangat profesional dalam menangani cedera. 

"Setiap hari saya diterapi, diberi kalsium, lalu latihan untuk menguatkan otot. Ada juga tim yang memberikan motivasi untuk menghilangkan trauma pasca-cedera," kata Evan Dimas.

2 dari 3 halaman

Berikutnya

3. Badan lebih kekar

Saat masih di Indonesia, Evan Dimas mengaku jarang sekali berlatih fitnes. Hal itu ia anggap sebagai salah satu penyebab mengapa posturnya kecil. Berlatih di Espanyol memberikan semangat baru buat Evan untuk membiasakan fitnes.

"Hampir setiap hari saya ada sesi latihan fitnes. Kalau tim Espanyol B suda tidak ada latihan keras karena liga sudah berjalan. Tim pelatih memberi penekanan ke pengembangan postur dan kebugaran," katanya.

Memang, Evan terlihat sedikit berbeda ketimbang saat masih di Indonesia. Tubuhnya menjadi semakin kekar dan berotot. Punggung Evan yang dulu kurus kini sudah terlihat lebih tegap. Begitu juga dengan kaki.

"Dari ujung tangan sampai kaki mendapat perhatian bagus di Espanyol," tegasnya.

4. Pola istirahat dan makan sayur

Berlatih dengan sistem pembinaan ala Eropa membuat Evan Dimas menghilangkan beberapa kebiasaan buruk. Di antaranya adalah begadang dan tidak suka sayur.

Selama di Spanyol, Evan dipaksa untuk mengonsumsi sayur. Awalnya, dia merasa tak nyaman. Tapi Evan harus terbiasa karena itu menjadi menu wajib pemain Espanyol B.

"Sayuran dan protein sangat diutamakan di sana. Tadinya saya tidak suka sayur, sekarang sudah bisa makan," ucap Evan.

Setelah gabung Bhayangkara Surabaya United, Evan Dimas tidak langsung turun bermain melainkan jadi penonton dulu. (Bola.com/Dok. Pribadi)

Soal begadang, Evan memang dikenal sebagai pemain yang sulit tidur. Rekan-rekannya di Bhayangkara Surabaya United pun paham dengan kebiasannya. Tapi, baru dua pekan berada di Barcelona, kebiasaan itu hilang karena tenaga Evan terkuras untuk berlatih fisik.

"Setelah latihan fisik, mata saya mengantuk dengan sendirinya," ucapnya. 

3 dari 3 halaman

Berikutnya

5. Mental

Evan Dimas tak merasa kecewa meski gagal mendapat kontrak dari Espanyol B. Dia justru lebih termotivasi untuk mengembangkan diri agar tampil maksimal membela klub dan Timnas Indonesia.

Mental Evan Dimas terasah setelah dua kali menjalani latihan di Spanyol. Pada Agustus 2015, ia mengikuti trial di UE Llagostera. Evan gagal bersaing pada saat itu. Faktor postur membuat Evan tersingkir dari seleksi. 

Saat mendapat tawaran berlatih di Espanyol B, Evan pun ragu-ragu karena ia trauma tak mendapat kontrak. Ia merasa malu apabila gagal terus, padahal sorotan terhadapnya sangat besar.

Evan Dimas Darmono usai bertemu Menpora Imam Nahrowi di Kantor Menpora, Jakarta, Kamis (19/5/2016. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

"Saya tidak berkecil hati karena sudah tahu persaingan di Spanyol sulit. Berlatih di Espanyol membawa banyak manfaat buat saya dan itu akan diterapkan di Indonesia," katanya.

Evan Dimas pun tak sabar kembali ke Timnas Indonesia, setelah Indonesia bebas dari sanksi FIFA. Ia berharap bisa kembali tampil pada ajang Piala AFF.

Berita Terkait