Bola.com, Bangkalan - Madura United menghadapi tantangan berat saat menjamu Pusamania Borneo FC pada laga pekan keempat Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (20/5/2016). Kubu lawan mulai menemukan bentuk permainan terbaik.
Tim Pesut Etan baru saja mengakhiri paceklik kemenangan di dua pekan awal seusai menggebuk Persiba Balikpapan 1-0. Diego Michiels dkk. punya hasrat besar melanjutkan tren positif saat bertandang ke markas MU nanti.
Perlu dicatat Madura United pernah digasak Borneo FC pada final Piala Gubernur Kaltim 2016 lalu. Walau begitu ternyata mereka tak ingin memandang remeh lawan.
Baca Juga
"Situasinya berbeda. Kini mereka bermain di hadapan pendukung sendiri. Mereka juga telah melakukan perubahan besar di komposisi skuatnya. Tak ada jaminan kami akan bisa menang mudah melawan Madura United," tutur Danilo Fernando, manajer Pusamania Borneo FC pada Kamis (19/5/2016).
Tim tamu berkekuatan 20 pemain saat melawat ke Pulau Garam. Empat legiun asing, Pedro Javier, Tarik Boschetti, Edilson Tavarez dan Jad Noureddine, dalam kondisi bugar.
Mereka bakal berkolaborasi dengan sejumlah pemain lokal top macam Dian Agus Prasetyo (kiper), Ponaryo Astaman, Gerald Pangkali, Zulkifli Syukur, Hendra Ridwan, yang sudah matang pengalaman menghadapi tekanan laga tandang.
Pelatih Borneo FC, Dragan Djukanovic, meyakini pasukannya bisa mendulang poin absolut di Bangkalan. "Saya sudah tahu cara bermain mereka, saya lihat dari rekaman pertandingan. Madura United tim yang bagus, mereka mengandalkan kekompakan dan lebih condong bermain umpan-umpan lambung. Saya sudah menyiapkan sejumlah alternatif strategi untuk meredamnya."
Di sisi lain, para pemain Madura United kondisi psikologisnya tengah terganggu. Mereka baru saja dibantai Sriwijaya FC 0-5. Guna mengembalikan kepercayaan diri seluruh anggota tim manajemen melakukan pendekatan hati ke hati.
"Kekalahan itu memang menyakitkan. Tapi dalam situasi seperti itu dibutuhkan lebih intens komunikasi dengan pemain. Tak perlu ada saling manyalahkan, karena ini beban kami bersama. Tak hanya pemain yang syok, manajemen dan tim pelatih pun pasti merasakan derita yang sama," kata Haruna Soemitro, manajer MU.
Musibah yang Disyukuri
Namun nasi belum menjadi bubur. Haruna Soemitro menganggap musibah di Palembang itu tetap disyukuri dan diambil hikmahnya. "Kami ingatkan kepada semua elemen tim Madura United. Ini ujian bersama. Tuhan mengingatkan kita agar tetap rendah diri dan terus bekerja keras. Anak-anak sudah melupakan tragedi itu dan sepakat untuk mengalahkan Borneo FC," kata Haruna.
Arsitek Tim Sape Kerrap, Gomes de Oliveira menyebut tak ada kendala berkaitan dengan area teknik yang menghinggapi pemain. "Semua dalam keadaan bugar. Hanya Ahmad Maulana yang absen. Secara teknis anak-anak sudah siap tampil lagi dengan semangat baru," ucap nakhoda asal Brasil tersebut.
Keceriaan dan kekompakan juga tetap tampak dalam keseharian pemain di dalam dan luar lapangan. Ini yang membuat Gomes de Oliveira merasa optimistis pasukannya akan tampil lebih garang lagi menghadapi Pusamania Borneo FC.
"Target kami harus menang. Soal jumlah gol tak jadi tujuan utama. Tapi bila bisa mencetak banyak akan sangat bagus, karena bisa memperkecil agregat gol di klasemen," ujar Gomes.
Mantan pelatih Persela Lamongan dan Persiwa Wamena itu juga menilai pekan ketiga lalu semua tim mulai solid dan menemukan bentuk permainan mereka. Jika Madura United tak segera berbenah, mereka bisa ketinggalan kereta.
"Atmosfer kompetisi TSC 2016 memang seperti itu, ketat dan sulit diprediksi. Apalagi format baru dengan jeda antarpertandingan yang cukup, semua tim sama-sama memiliki kebugaran untuk bertanding. Kami harus berbenah dan bangkit dari keterpurukan," jelas Gomes.
Secara khusus sang mentor juga memohon pendukung setia Madura United tetap memberi injeksi moral saat pertandingan nanti. "Kami butuh pemain ke-duabelas dalam kondisi mental seperti sekarang. Semoga kami bisa memberi hasil terbaik untuk tim dan publik Madura," papar Gomes de Oliveira.