3 Pelatih Menyongsong Maut pada Pekan Keempat TSC 2016

oleh Ario Yosia diperbarui 19 Mei 2016, 20:25 WIB
Pelatih Persipura Jayapura, Jafri Sastra, memimpin Boaz Solossa dan rekan-rekannya berlatih di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (28/4/2016) jelang melawan Persija. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Pekan keempat Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo bakal jadi pekan penghakiman bagi tiga pelatih, Stefan Hansson, Jafri Sastra, dan Eduard Tjong. Jika Persela Lamongan, Persipura Jayapura, dan PS TNI meraih hasil buruk hampir dipastikan mereka bakal kehilangan posisi di timnya masing-masing. Hasil pertandingan ibarat malaikat pencabut nyawa bagi keduanya.

Manajemen Persela telah mengumumkan bahwa mereka hanya akan memberikan kesempatan sekali lagi kepada Stefan Hansson. Laga kontra Persipura Jayapura (23/5/2016) menjadi kesempatan terakhir bagi pelatih asal Swedia itu.

Advertisement

Jika Tim Laskar Jaka Tingkir meraih hasil buruk lagi, tidak ada toleransi bagi mantan arsitek Mitra Kukar  tersebut. Hansson diwajibkan membawa timnya meraih kemenangan atas tim berjulukan Mutiara Hitam itu.

Stefan Hansson tak tahu masa depannya di Persela Lamongan, usai timnya kalah dari Persija Jakarta, Jumat (13/5/2016)

"Saya rasa lebih fair kalau kami beri kesempatan sekali lagi kepada Hansson. Sebab semua tahu, sulit bagi tim manapun meraih hasil  positif di luar kandang. Itulah mengapa kami beri dia kesempatan laga kandang sekali lagi, jadi dua kandang dan dua tandang," ujar Yunan Ahmadi, manajer Persela.

Bagi manajemen Persela, tiga kekalahan beruntun melawan Persegres Gresik United (0-1), PSM Makassar (1-2), dan Persija Jakarta (1-2), amat mengecewakan. Klub satu ini berada di posisi buncit klasemen sementara TSC 2016.

Situasi tidak mengenakkan juga dirasakan Jafri Sastra di kubu Persipura. Tim pengoleksi empat gelar juara kompetisi kasta tertinggi seret kemenangan. Boaz Solossa dkk. hanya bisa bermain imbang di kandang sendiri melawan Persija (1-1) dan Bali United (0-0). Terakhir, Persipura kalah 0-2 melawan Semen Padang di kandang lawan.

"Manajemen masih memberi kesempatan kepada Jafri Sasta. Sampai kapan waktunya? Tergantung hasil-hasil yang diraih Persipura dalam beberapa pekan ke depan," ungkap Rocky Babena, Sekertaris Persipura.

Jafri amat sadar dengan posisinya yang terpojok. "Sebagai pelatih, hasil-hasil tidak memuaskan yang diraih Persipura merupakan tanggung jawab saya," ungkap arsitek asal Sumatra Barat yang sebelumnya sukses mengantarkan Mitra Kukar juara Piala Jenderal Sudirman itu.

Pelatih PS TNI, Eduard Tjong (kanan), mulai galau dengan masa depannya di PS TNI. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Satu lagi pelatih yang tengah ketar-ketir adalah Eduard Tjong. PS TNI belum meraih kemenangan di tiga pertandingan yang mereka jalani.

Padahal, jika dilihat dari sisi materi pemain, klub profesional yang dimiliki koperasi TNI tersebut sejatinya tidak harus terpuruk. Bertenggernya sejumlah pemain alumnus Timnas Indonesia U-23 dan U-19 jadi alasan.

Hanya faktanya: PS TNI tampil jelek di awal kompetisi. Manahati Lestusen dkk. bahkan kalah dua kali di kandang sendiri, Stadion Siliwangi, Bandung. Mereka digasak Madura United 2-1 dan 4-1 oleh Mitra Kukar. Pertandingan pekan keempat kontra Persegres Gresik United amat mungkin jadi hari penghakiman bagi Eduard Tjong.

Pastinya ketiga pelatih tidak bisa tidur tenang. Pada Kamis (18/5/2016) manajemen PSM Makassar mengumumkan memecat Luciano Leandro sebagai pelatih. Keputusan ini imbas hasil jelek Tim Juku Eja di tiga pekan awal TSC 2016.