Bola.com, Bandung - Vladimir Vujovic merupakan bek andalan Persib Bandung. Keberadaaannya jadi jaminan kokohnya lini belakang tim Maung Bandung. Bersama Persib, bek asal Montenegro ini sudah meraih gelar juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Vlado, sapaan Vladimir Vujovic, sempat meninggalkan Persib. Namun, ia memutuskan kembali ke klub pertamanya di Indonesia itu pada awal Februari 2016. Sambutan hangat dari para bobotoh Persib diterima bek dengan postur tinggi menjulang itu.
Tidak hanya kuat dalam bertahan, Vlado dikenal sebagai bek yang rajin membantu timnya kala menyerang. Bahkan untuk ukuran seorang striker, ia terbilang piawai menjebol gawang lawan baik melalui sundulan maupun tendangan.
Baca Juga
Sebagai bukti, pada Torabika Socccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, Vlado sudah mencetak dua gol dari empat pertandingan yang sudah dijalani Persib.
Namun, selain kontribusi positif untuk tim Pangeran Biru, Vlado juga terkenal sebagai pemain temperamental. Emosinya kerap meledak-ledak di lapangan. Hal itu membuatnya melakukan hal-hal kontroversial. Bek berusia 33 tahun ini juga kerap jadi buah bibir pencinta sepak bola Indonesia dengan aksi-aksinya.
Terlepas dari aksi aksi kontroversial itu, di luar lapangan Vladimir Vujovic terkenal sebagai sosok yang ramah terhadap media dan bobotoh. Permintaan wawancara dari wartawan tidak pernah ditolaknya. Begitu pula saat bobotoh meminta foto bersama.
Nah, apa saja aksi kontroversial yang jadi buah bibir itu? Berikut beberapa di antaranya yang berhasil dikumpulkan bola.com:
1. Aksi sundul bola di final ISL 2014
Pada tahun pertama di Persib, Vladimir Vujovic berhasil ikut mempersembahkan gelar juara ISL 2014. Prestasi yang membanggakan. Namun, mungkin pencinta sepak bola Indonesia masih ingat aksinya pada final ISL kontra Persipura Jayapura, 7 November 2014, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.
Pada laga final yang berakhir dengan skor 2-2 dan dilanjutkan adu penalti ini, Vlado terpaksa meninggalkan arena permainan karena menerima kartu merah saat babak kedua memasuki tambahan waktu.
Aksinya yang dinilai secara sengaja merebut bola yang dari tangan kiper Persipura, Dede Sulaiman, dengan sundulan, membuahkan sanksi kartu kuning kedua yang membuatnya terkena kartu merah.
Berikutnya
2. Aksi Kiper Dadakan
Saat pertandingan melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014 kontra PBR di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (7/4/2015), Vlado terpaksa jadi kiper setelah penjaga gawang Utama Persib Bandung, I Made Wirawan, tak bisa melanjutkan tugasnya setelah berbenturan dengan Nova Arianto.
Ketika itu, Persib sudah menghabiskan jatah penggantian pemain. Pelatih Persib saat itu, Djadjang Nurjaman, langsung menujuk Vlado sebagai pengganti Made Wirawan karena memiliki postur tubuh yang tinggi. Vlado pun mampu menjalankan tugasnya sebagai kiper tanpa kebobolan hingga akhir pertandingan.
3. Aksi cabut logo Sriwijaya FC
Aksi mencabut emblem pemain Sriwijaya FC terjadi saat Persib Bandung menjamu Laskar Wong Kito pada laga perdana Torabika Soccer Championships (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (30/4/2016).
Pada saat terjadi kemelut di depan gawang Sriwijaya FC, Vlado ditempel ketat Achmad Jufriyanto, mantan rekannya di lini belakang Persib.
Yang mengagetkan, saat memeluk Tantan sebagai selebrasi setelah Tanyan menyamakan kedudukan 1-1, Vlado mengacungkan emblem Sriwijaya FC yang belakangan diketahui terlepas dari kostum Achmad Jufriyanto.
Aksi Vlado itu jadi pembicaraan hangat kalangan suporter dua tim. Suporter Persib mengatakan jika aksi itu dilakukan Vlado untuk mengajak Achmad Jufriyanto kembali berkostum Persib.
Tetapi, suporter Sriwijaya FC menilai aksi Vlado itu sebagai isyarat jika ia akan hengkang ke Sriwijaya FC. Hingga kini, Vlado tidak memberikan pernyataan tegas di balik aksinya tersebut.
4. Aksi robek jersey
Pada saat melakoni laga tandang melawan Persiba Balikpapan, Sabtu (21/5/2016), Vlado berhasil menyelamatkan Persib dari kekalahan setelah menyamakan kedudukan di pengujung laga.
Selain itu, ada yang menarik lainnya, aksi merobek jersey yang dikenakannya. Padahal, pertandingan masih menyisakan waktu beberapa menit. Alhasil, ia pun bermain dengan kostum yang compang-camping.
Aksi merobek jersey itu dilakukan Vlado setelah gagal menceploskan bola ke gawang lewat sundulan. Saat ia berlari ke posisinya semula, Vlado tanpa alasan jelas menarik jersey bagian atas dengan kedua tangannya sehingga jersey yang dikenakannya robek hingga bagian dada. Sampai saat ini, Vlado belum bersedia dimintai komentarnya terkait aksi robek jersey itu.