Kalah dari Persika, Persis Soroti Kinerja Wasit

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 23 Mei 2016, 05:30 WIB
Bak cari pelampiasan atas kekalahan dari Persika, Persis menuding wasit pada pertandingan itu memimpin dengan berat sebelah. (Bola.com/Rudi Riana)

Bola.com, Karawang - Persis Solo memperpanjang hasil minor dalam persaingan Grup 3 Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016 usai tumbang dari tuan rumah Persika Karawang. Berlaga di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Minggu (22/5/2016)t skuad racikan Widyantoro itu kalah dua gol tanpa balas.

Dengan hasil itu, tim Laskar Sambernyawa belum pernah menang pada tiga laga dengan catatan sekali kalah dan dua kali seri.
Persis tidak beranjak sebagai juru kunci Grup 3 dengan mengemas dua poin. Tak hanya itu, tim kebanggaan warga Solo ini juga baru mengemas satu gol sepanjang ISC B 2016.

Pasca kalah dari Persika, pelatih Persis, Widyantoro, tidak bisa menyembunyikan kekecewaan atas kepemimpinan wasit Fajar Ginting (Medan) dan dua asistennya.

Advertisement

Dua gol yang diciptakan tuan rumah lewat Imral Usman dinilai tak lepas dari keputusan kontroversi wasit. Gol pertama tercipta sempat mendapat protes keras dari kubu Persis yang menilai Imral dalam posisi offside.

"Proses gol itu sempat saya tanyakan ke wasit karena yakin Imral dalam posisi offside. Namun, wasit tak bisa memberikan penjelasan. Anehnya setiap kali kami menyerang, asisten wasit mudah mengangkat bendera," kata Widyantoro.

Puncak kekesalan tim berjuluk Laskar Sambernyawa terjadi saat penyerang Persika, Sahrul Afriatulloh, dijatuhkan kiper Aji Saka. Persis lebih dulu memprotes ada pelanggaran yang terjadi beberapa saat sebelumnya, namun tak digubris wasit.

Reaksi itu sempat memancing amarah para penonton dengan melempar botol air mineral ke arah bangku cadangan tim Persis. Sasaran mereka adalah pelatih dan pemain. Bahkan, pihak keamanan setempat sampai turun memperingkatkan para penonton yang berteriak dan mengumpat tim tamu. Skor 2-0 untuk Persika tak berubah hingga laga rampung.

"Kejadian ini memberi bukti sepak bola Indonesia belum berubah, khususnya kinerja wasit. Katanya menuju sepak bola Indonesia lebih baik, ternyata sama saja," cetus Widyantoro.