Bola.com, Gresik - Duel Persegres Gresik United melawan PS TNI dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo yang berkesudahan 0-0, Minggu (22/5/2016), ternoda. Hal ini dikarenakan bentrok yang terjadi antara suporter tuan rumah dengan oknum suporter PS TNI di dalam Stadion Petrokimia.
Dari informasi yang dirilis Ultras Mania, ada 52 suporter yang menjadi korban bentrokan saat duel Persegres GU dengan PS TNI baru berlangsung selama beberapa menit pada babak pertama. Dua puluh sembilan orang sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Petrokimia dan 23 orang lainnya di rawat di Rumah Sakit Ibnu Sina.
Baca Juga
Sebagian besar suporter yang dibawa ke rumah sakit itu mengalami cedera di bagian kepala. "Sebagian besar suporter sudah pulang dari Rumah Sakit Petrokimia. Untuk suporter yang rawat inap ada sekitar enam orang di Rumah Sakit Ibnu Sina," tulis rilis dari Ultras Mania, kelompok suporter Gresik United.
Beberapa jam pasca kejadian tersebut, manajemen Persegres GU menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan terhadap korban kerusuhan. Manajemen juga langsung mengunjungi rumah sakit tempat para korban kerusuhan dirawat.
Dari pihak manajemen Persegres GU, selain sang manajer Bagoes Cahyo Yuwono, juga ada Hendri Febry selaku sekretaris dan sejumlah anggota panpel.
"Mereka datang ke stadion memberikan dukungan pada kami. Kami tidak boleh menutup mata kepada mereka setelah apa yang terjadi di pertandingan tadi. Kami turut prihatin atas peristiwa ini," tutur Hendri.
Manajemen Persegres GU pun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi. Mereka juga berharap semua mematuhi aturan yang sudah ditentukan. Sebab panpel Persegres GU sendiri harus bertanggung jawab atas insiden yang menyebabkan puluhan Ultras Mania dan dua suporter PS TNI terluka itu.
2
Saat ini, panpel Persegres GU masih mencari tahu penyebab kebocoran di sektor 5 yang seharusnya steril dari penonton. Maklum, sesuai dengan perintah dari kepolisian Gresik, tribun yang terletak di sebelah selatan stadion ini harus dikosongkan.
Nyatanya, sektor tersebut justru ditempati ratusan suporter PS TNI. Padahal suporter PS TNI sudah diberi tempat di tribun sektor 6. Sementara Ultras sendiri berada di sektor 4 dan tribun lainnya.
"Jatahnya PS TNI memang di sektor 6 dengan kapasitas 4000 orang. Seharusnya cukup untuk menampung sekitar 2000-an suporter PS TNI," sebut Hendri.
Tribun sektor 5 sendiri biasanya ditempati oleh Ultras Mania yang paling atraktif. Namun khusus di pertandingan ini kepolisian meminta agar dikosongkan agar tidak terjadi gesekan.
Konon, kericuhan itu sendiri terjadi lantaran saling ejek antar suporter Persegres GU dan PS TNI. Tak diketahui siapa yang lebih dulu dibakar amarah karena tak terima dengan ejekan hingga akhirnya kedua kelompok suporter pun terlibat bentrok.