Bola.com, Surabaya - Bhayangkara Surabaya United tampaknya ingin memberikan kejutan pada Sriwijaya FC pada laga lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Minggu (22/5/2016) malam dengan menurunkan Evan Dimas Darmono.
Tetapi, keberadaan bintang muda Indonesia itu tidak mampu mengangkat performa Bhayangkara SU. Seperti diketahui, tim besutan Ibnu Grahan itu tetap saja kalah, dengan skor 0-1.
Evan mengakui ia tidak mengira bakal dimainkan. Sebab, ia baru datang tiga hari sebelum duel kontra SFC digelar. Evan mengetahui jika dirinya dimainkan sehari sebelum laga itu berlangsung. "Saya ditanya oleh coach Ibnu soal kesiapan saya turun. Sebagai pemain, saya harus siap selama kondisi saya bagus," ujar Evan.
Kondisi Evan memang belum pulih sepenuhnya. Seusai menjalani perjalanan panjang serta harus beradaptasi lagi dengan lingkungan di Indonesia, Evan memperkirakan kondisinya saat turun di laga itu masih 90 persen. Namun, ia mengungkapkan antusiasme tampil di laga itu sangat tinggi.
Baca Juga
Hanya, debut pemain jebolan SSB Mitra Surabaya itu di TSC 2016 harus berakhir dengan kekalahan. "Sejak kekalahan dari Arema Cronus, saya bertekad membawa Bhayangkara SU meraih kemenangan demi kemenangan, tapi mau bilang apa, hasilnya kami kalah," tutur Evan.
Gelandang 21 tahun itu mengakui kekuatan timnya masih di bawah Sriwijaya FC. Terutama dengan keberadaan tiga legiun impor mereka, yakni Hilton Moreira, Beto Goncalves, serta Mauricio Leal. Belum lagi keberadaan sederet bintang lokal semacam Firman Utina dan sejumlah eks bintang Persib Bandung.
"Ketiga pemain asing mereka menjadi pembeda kualitas. Permainan mereka tampak lebih matang. Sriwijaya sangat sangat menanti peluang dan tidak gegabah. Sementara kami terlalu tergesa-gesa saat memanfaatkan kans," kata Evan.
Namun kapten Timnas U-19 di era Indra Sjafri itu yakin Bhayangkara Surabaya United akan terus berkembang karena banyak pemain muda potensial selain dirinya. Apalagi jika kondisinya sudah fit sepenuhnya.
Evan mengatakan secara fisik ia lebih baik ketimbang sebelum mengikuti program pengembangan dari La Liga di RCD Espanyol B. Selain merasa lebih kuat dan kokoh, Evan merasa juga berkembang secara teknik.