ISC B: PSS Sleman Menang Dramatis atas Persiba Bantul

oleh Ronald Seger Prabowo diperbarui 23 Mei 2016, 19:45 WIB
Pemain PSS Sleman, Diky Prayoga (kiri) berebut bola dengan dengan pemain Persiba Bantul, Gilang Sapto dalam laga lanjutan ISB B di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Senin (23/5/2016). (Bola.com/Romi Syahputra)

Bola.com, Solo - PSS Sleman meraih poin penuh kala menjamu Persiba Bantul dalam lanjutan Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B di Stadion Maguwoharjo, Senin (23/5/2016). Tim berjuluk Super Elang Jawa menang dramatis, 2-1 lewat sepasang gol Tri Handoko dalam derbi DI Yogyakarta.

Duel kedua tim berlangsung dalam suasana duka setelah salah satu orang suporter PSS, Stanilaus Gandang Biswara meninggal dunia akibat dikeroyok oknum suporter lain sehari jelang laga PSS melawan Persiba.

"Kami lebih beruntung dalam laga itu karena harus menunggu hingga menit-menit akhir. Apalagi tim ingin meraih hsail terbaik demi menghormati kawan kami yang meninggal,"kata Seto Nurdyantoro dalam sesi jumpa pers.

Advertisement

Sejak kick off babak pertama, tuan rumah yang mengandalkan Riski Novriansyah sebagai ujung tombak langsung menggempur pertahanan tim tamu. Namun, buruknya koordinasi antarlini membuat berbagai upaya yang dilancarkan PSS tak berbuah hasil.

Hal serupa juga dilakukan Persiba yang hanya sesekali mendapat peluang lewat serangan sporadis. PSS pun harus menunggu hingga pertengahan babak pertama untuk unggul lewat sepakan keras Tri Handoko dari dalam kotak penalti yang gagal diamankan kiper Putut Jati Purnomo. Skor 1-0 bertahan hingga jeda babak pertama.

Tim tamu yang tak ingin kalah dalam derbi ini bermain agresif di paruh kedua. Apalagi, tim Laskar Sultan Agung dibantai PSMP Mojokerto Putra 2-6 di laga sebelumnya. Anak-anak Bantul akhirnya menyamakan kedudukan lewat free kick cantik Johan Manaji pada menit ke-79.

Saat laga akan berakhir seri, Tri Handoko muncul sebagai pahlawan. Eks striker Persis Solo itu menceploskan bola memanfaatkan kemelut di muka gawang Persiba sekaligus mengunci kemenangan jelang bubaran pertandingan.

"Anak-anak seperti terbebani di awal laga karena pertandingan derbi dan target wajib menang demi suporter yang meninggal,'' kata Seto.

Di kubu lawan, pelatih Sajuri Sjahid memuji semangat juang pemain PSS. Meski kalah, Sajuri cukup puas dengan performa awak skuatnya yang jauh lebih baik dibanding partai ISC B sebelumnya. ''Anak-anak memberikan perlawanan sengit, namun PSS menang pengalaman,'' ucap Sajuri.