GP2 Monako: Kualifikasi dan Pit Stop Jadi Fokus Sean dan Philo

oleh Oka Akhsan diperbarui 25 Mei 2016, 10:45 WIB
Philo Paz Armand (kiri) dan Sean Gelael (kanan), fokus meraih hasil bagus pada kualifikasi dan mematangkan strategi pit stop untuk balapan seri GP2 Monako, 26-28 Mei 2016. (Bola.com/Reza Khomaini)

Bola.com, Monte Carlo - Dua pebalap Indonesia, Sean Gelael dan Philo Paz Armand, mematangkan persiapan menjelang seri GP2 Monako, 26-28 Mei 2016. Fokus utama yang menjadi perhatian kedua pebalap Tim Jagonya Ayam KFC Indonesia itu adalah sesi kualifikasi dan strategi pit stop.

Kualifikasi menjadi sangat krusial di Monako karena karakter sirkuit jalan raya Monte Carlo yang sempit menyulitkan pebalap untuk menyalip mobil lain. Posisi start yang bagus akan membuka peluang pebalap mendapatkan poin.

Advertisement

Ada tiga titik yang menyediakan ruang melakukan overtaking. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak, lalu di hairpin Grand Hotel yang tajam, dan selepas terowongan sebelum chicane.

Namun, untuk melakukan manuver pebalap harus berkonsentrasi penuh. Selain lintasan yang sempit, permukaan trek di Monte Carlo juga bergelombang. Kesalahan sekecil apapun bisa membuat mobil mencium pembatas sirkuit.

Sesi kualifikasi GP2 Monako berbeda dengan seri lain. Untuk mengurangi kepadatan dan risiko kecelakaan, pebalap akan dibagi ke dalam dua grup. Setiap grup terdiri atas 11 pebalap. Grup pertama diisi pebalap dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua pebalap dengan nomor mobil ganjil.

Pebalap tercepat secara keseluruhan dari salah satu grup berhak meraih pole position. Sementara itu, pebalap tercepat pada grup lainnya akan start kedua. Peringkat kedua dari grup pebalap peraih pole position start ketiga. Peringkat kedua dari grup lainnya start keempat. Begitu seterusnya.

Philo bertekad mendapatkan hasil kualifikasi yang bagus, Jumat (27/5/2016). Apalagi pebalap Trident Racing itu ingin menebus kegagalan masuk finis pada dua balapan seri pertama di Barcelona karena mobilnya mengalami masalah teknis.

Meski demikian, Philo tetap waspada. Dia pernah mengalami kecelakaan hebat di Monako saat masih berkiprah di ajang World Series Renault 3.5 pada 2015.

"Saya berharap mobil tak bermasalah lagi. Evaluasi sudah dilakukan oleh tim dan persiapan sudah bagus. Fokus pertama adalah tampil baik di kualifikasi," kata Philo dalam rilis yang diterima Bola.com, Selasa (24/5/2016). 

Di sisi lain, Sean mengatakan kualifikasi bukan satu-satunya faktor pembeda dalam balapan di Monte Carlo. Strategi pit stop untuk mengganti ban pada feature race juga sangat penting. Untuk seri Monako, Pirelli menyediakan ban berkompon soft dan supersoft.

"Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Saya juga tak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban karena nanti bisa terhambat di belakang mobil lain pas kembali ke lintasan," ujar Sean, yang membela tim Pertamina Campos Racing.

Sean Gelael dan Philo Paz Armand punya memori bagus di Monako. Keduanya pernah meraih poin pada balapan World Series Renault 3.5 tahun lalu.