Kala Bintang F1 Beraksi di Lapangan Hijau

oleh Oka Akhsan diperbarui 25 Mei 2016, 11:30 WIB
Fernando Alonso dan beberapa bintang F1 ambil bagian dalam laga sepak bola amal menjelang seri F1 GP Monako di Stade Louis II, Selasa (24/5/2016). (Bola.com/Twitter/AS_Motor)

Bola.com, Monako - Melihat pebalap F1 beraksi di aspal tentu sudah biasa. Namun, melihat pilot jet darat menari-nari di lapangan hijau merupakan momen yang langka.

Jika ingin melihat bintang-bintang F1 bermain sepak bola, maka Monako adalah tempatnya. Setiap tahun, sebagian pebalap F1 yang akan menjalani seri GP Monako bakal ambil bagian dalam sebuah laga amal.

Advertisement

Tak terkecuali pada tahun ini. Beberapa pebalap yang ikut bertanding adalah Fernando Alonso (McLaren), Sebastian Vettel (Ferrari), Carlos Sainz (Toro Rosso), Felipe Massa (Williams), Daniel Ricciardo dan Max Verstappen (Red Bull), Felipe Nasr (Sauber), Sergio Perez (Force India), serta Pascal Wehrlein (Manor Racing). Laga digelar di Stade Louis II, kandang klub Liga Prancis, AS Monaco.

Pebalap F1 tergabung dalam tim yang bernama Nazionale Piloti. Alonso bertindak sebagai kapten tim. Pebalap Indonesia, Rio Haryanto, tak berpartisipasi karena baru tiba di Nice, Prancis, dan langsung menghadiri acara meet and greet dengan masyarakat Indonesia di Prancis.

Mereka menghadapi All-Star Team for Children yang dipimpin Pangeran Albert dari Monako. Tim All-Star juga diperkuat mantan pebalap MotoGP seperti Tetsuya Harada, Max Biaggi, dan Loris Capirossi. Pelatihnya adalah Claudio Ranieri, eks arsitek Monaco yang kini menjadi juru taktik Leicester City, klub juara Premier League.

Seperti dilansir Marca, tim Nazionale Piloti berhasil memenangi pertandingan dengan skor 3-1. Alonso menjadi bintang. Pebalap asal Spanyol itu mencetak dua gol, termasuk lewat tendangan bebas dari jarak 20 meter. Dia juga memberikan assist buat gol ketiga.

Alonso berpeluang mencetak dua gol tambahan. Namun, tendangannya masih menerpa mistar gawang dan satu lagi ditepis kiper lawan.

Laga amal jelang F1 GP Monako pertama kali digelar pada 1992. Pertandingan itu terus menjadi tradisi tahunan hingga sekarang. Uang yang terkumpul dari laga ekshibisi itu digunakan untuk membantu anak-anak yang kurang mampu di seluruh dunia.