Bola.com, Lamongan - Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23, Aji Santoso, jadi gulali rebutan dua klub asal Jawa Timur. Persela Lamongan dan Bhayangkara Surabaya United disebut-sebut tengah merayu sang bek sayap kiri legendaris Indonesia tersebut. Sayang, negosiasi menemui jalan buntu.
Persela baru saja memecat Stefan Hansson seiring hasil buruk empat kali kalah di awal Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Di sisi lain posisi Ibnu Grahan juga tengah disorot di Bhayangkara SU. Dihuni seabrek pemain jebolan Timnas Indonesia U-19, langkah The Great Alligator terlihat tertatih-tatih.
Baca Juga
Hingga pekan keempat TSC 2016, Bhayangkara SU masih terperosok di posisi ke-15. Mereka sudah menelan dua kekalahan atas Arema Cronus, 0-3, Sriwijaya FC 0-1, dan sekali ditahan 0-0 oleh PS TNI. Satu-satunya kemenangan yang diraih Bhayangkara SU saat mereka mampu menekuk Barito Putera 1-0 pada laga perdana TSC 2016.
Prestasi Bhayangkara SU memang tak bisa dibilang bagus sejak Ibnu menjadi nahkoda pada musim 2015 lalu. Dari enam turnamen yang mereka ikuti, Bhayangkara SU hanya meraih satu mahkota juara, itu pun di turnamen berformat Trofeo yang mereka gelar sendiri bersamaan dengan peluncuran tim.
Kekalahan terakhir Bhayangkara SU dari Sriwijaya FC merupakan gambaran bahwa ada yang salah dari tim ini. Betapa tidak, di pertandingan ini Bhayangkara SU sudah diperkuat Evan Dimas Darmono yang baru kembali dari Spanyol. Lebih memalukan, kekalahan itu terjadi di kandang sendiri, Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Sosok Aji dinilai pas menggantikan Ibnu. Ia amat berpengalaman menangani pemain-pemain belia. Sebelum membesut Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011, 2013, dan 2015, arsitek asal Malang itu sempat jadi pelatih Tim Merah-Putih U-17 pada 2006.
Kalaupun ada ganjalan Bhayangkara Surabaya United menggaetnya, berkaitan dengan kasus dualisme Persebaya Surabaya. Aji Santoso adalah legenda Tim Bajul Ijo yang amat dicintai Bonek Mania, yang mayoritas di antaranya menganggap Evan Dimas dkk. klub kloningan. Aji juga bakal tidak enak hati dengan Ibnu yang notabene seniornya di Persebaya.
Lantas bagaimana peluang Persela mendatangkan Aji? Sama saja.
Sang mentor sudah secara resmi memberikan jawaban menolak. Alasan yang dilontarkan pelatih kelahiran Malang, 6 April 1970 tersebut ia sudah telanjur mengiyakan tawaran Persis Solo menjadi Direktur Teknik. "Terima kasih atas tawaran yang diberikan ke saya. Saya menjaga etika dengan pihak Persis," kata Aji Santoso.
Mendapat penolakan secara resmi dari Aji pada Selasa (24/5/2016), Persela langsung bergerak mencari alternatif pengganti. "Sekarang kami kumpulkan dulu nama-nama pelatih, serta meminta masukan dari beberapa pihak, baru kami putuskan siapa pelatihnya. Bisa saja pelatih lokal atau asing," ujar Yunan Achmadi manajer Persela.