Bola.com, Gresik - Sebagai bentuk tanggung jawab serta rasa prihatin atas tragedi berdarah yang menimpa sekitar 52 anggota Ultras Mania akibat dari kerusuhan yang terjadi di pertandingan Persegres Gresik United vs PS TNI, Minggu (22/5/2016) lalu, manajemen Persegres Gresik United memberikan bantuan kepada korban.
Bantuan berupa uang yang besarannya tidak disebutkan itu diharapkan bisa digunakan sebagai biaya perawatan.
"Kami berikan bantuan kepada Ultras. Soal besarannya tidak perlu, yang pasti untuk meringankan biaya pengobatan mereka," terang Bagoes Cahyo Yuwono, manajer Persegres Gresik United.
Manajemen Persegres Gresik United memang tak mau berpangku tangan atas derita yang dialami puluhan suporternya. Sebab bagi Bagoes, tanpa suporter Persegres Gresik United tidak akan mampu mengarungi beratnya turnamen jangka panjang ini.
Bagoes berharap kejadian serupa tak terulang di laga lanjutan TSC 2016. Tragedi tersebut sangat merugikan bagi semua pihak, terutama Persegres Gresik United. Pasalnya, manajemen harus mengeluarkan uang yang tak sedikit untuk membiayai beberapa kerusakan dan biaya pengobatan korban.
Tak hanya kerugian secara materi, tapi juga non-materi. Sebab dari keterangan sejumlah korban, ada trauma yang dirasakan suporter dan penonton di Gresik. Sebab, Ultras Mania bukan hanya dari kaum laki-laki, tapi juga wanita dan anak-anak.
Dengan kejadian ini, tak tertutup kemungkinan kepolisian di Gresik bakal lebih ketat dalam memberikan izin pengamanan pertandingan.
Maklum, selama persiapan, Persegres Gresik United merasakan sendiri betapa sulitnya saat Polres Gresik tidak memberikan izin untuk menggelar uji coba di Gresik. "Kalau sampai dilarang, yang rugi kan kami dan masyarakat Gresik," tutur Bagoes.