Bola.com, Gresik - Pada Rabu (25/5/2016) tim PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang terdiri dari Ratu Tisha Destria (direktur kompetisi), Yeyen Tumena (anggota komdis) serta Nugroho Setiawan (head security) mengunjungi Stadion Tri Dharma, Gresik.
Kedatangan mereka berkaitan dengan insiden kericuhan antarsuporter yang melibatkan suporter Persegres Gresik United dan pendukung PS TNI kala kedua tim bertemu pada lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo (22/5/2016).
Rombongan tim PT GTS tiba di stadion pada jam 09.00 WIB. Kehadiran mereka disambut Ketua Panpel Persegres Gresik United, Choirul Anam, beserta perwakilan manajemen Hendri Febry (sekretaris) serta Hendra Febry (bendahara), Adha Hari Seno (divisi komersial) dan Sahlul Fahmi (media officer).
Menurut Tisha, kehadiran mereka di sini selain untuk melihat tempat kejadian perkara juga untuk mendengarkan secara langsung kronologi kejadian dari pihak panpel Persegres GU serta pengurus suporter Ultras.
"Yang terpenting adalah bertemu dengan pihak Persegres GU karena kami datang ke sini untuk cek ulang mengenai insiden bentrok yang melibatkan suporter Ultras dan PS TNI," tutur Tisha.
Hasil pengamatan dan temuan akan dibawa ke sidang Komdis ISC yang digelar pada Kamis (26/5/2016) sore di kantor PT GTS di Jakarta. Yeyen mengatakan pihaknya akan berusaha sangat objektif dalam mengumpulkan data dan fakta di lapangan agar kasus ini bisa mendapatkan solusi terbaik di kemudian hari. "Kami akan bekerja sesuai data fakta di lapangan," ucap mantan pemain timnas Primavera ini.
Seusai mengelilingi stadion, rombongan GTS tiba di kantor sekretariat Persegres GU yang terletak di Jalan Basuki Rahmat no. 9, Gresik, untuk mendapatkan data laporan kronologi resmi dari Ketua Panpel, denah stadion, serta data pendukung lain yang diperlukan.
Nugroho Setiawan, yang mewakili divisi Security PT GTS, mengatakan nantinya PT GTS akan melakukan pendampingan bagi panpel Persegres GU dalam hal manajemen risiko.
"Situasi dalam pertandingan sepak bola kan tidak selalu sama, jadi butuh penanganan yang berbeda-beda. Untuk itu dibutuhkan manajemen risiko. Ini yang nantinya akan kami sosialisasikan kepada semua klub," kata Nugroho.
Sementara Ketua Panpel Persegres GU, Choirul Anam, mengungkapkan pihaknya sangat terbuka dengan kehadiran tim investigasi dari PT GTS.
"Tak ada yang kami tutupi dan laporan kronologi kejadian sesuai dengan data fakta yang terjadi di lapangan. Apapun keputusannya saya serahkan sepenuhnya kepada Komdis. Saya yakin mereka adalah orang-orang yang profesional sehingga bisa menilai secara bijaksana dalam melihat kasus ini," ucap Anam.