Bola.com, Jakarta - Indonesian Basketball League (IBL) 2016 telah memasuki babak akhir. CLS Knights Surabaya, juara musim reguler, akan menghadapi Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, jawara pramusim, pada laga final di Britama Arena, Mahaka Square, Jakarta, yang dimulai Kamis (26/5/2016) pukul 19.00 WIB.
Pertemuan tim peringkat pertama dan kedua musim reguler itu menjanjikan duel sengit. Pasalnya, sang pemenang bukan cuma menyandang status sebagai kampiun tapi juga bakal menggoreskan tinta emas, yakni menjadi juara baru kompetisi bola basket profesional tertinggi di Tanah Air, mematahkan dua penguasa lama, Satria Muda dan Aspac.
Baca Juga
Kubu CLS dan Pelita Jaya sama-sama optimistis mampu memenangi laga. Kedua pelatih pun mengaku telah mengantongi kelebihan dan kekurangan sang lawan.
Bicara rekor pertemuan di musim reguler, CLS unggul telak 3-0. Namun, pelatih tim asal Surabaya itu, Wahyu Widayat Jati, enggan jemawa.
"Babak playoff dan final tentunya beda dengan musim reguler. Semuanya pasti mau menang. Meski kami tiga kali mengalahkan mereka, buktinya di semifinal kami harus bersusah payah mengalahkan Satria Muda. Namun, target kami adalah juara. Terserah mereka mau bermain cepat atau lambat, kami siap meladeninya di lapangan. CLS harus percaya musim ini bisa menjadi juara," kata Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati, dalam rilis yang diterima Bola.com.
Cacing menyebut kekuatan utama Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta terletak pada posisi big man. Selain itu, tim asal Jakarta tersebut dihuni banyak pemain nasional. Bahkan, cacing mengibaratkan Pelita Jaya seperti supermarket kelas premium karena komposisi skuatnya lengkap.
"Namun, Pelita Jaya juga punya kelemahan. Rata-rata pemain mereka sedang berada atau sudah melewati usia emas. Sementara itu, di tim saya hanya ada empat pemain senior (Mario Wuysang, Febri, Sandy, dan Thoyib). Sisanya adalah pemain muda,” ujar Cacing.
Di sisi lain, pelatih Pelita Jaya, Benjamin Alvarezsipin III tak kalah yakin. Benji, panggilannya, siap membalas tuntas kekalahan pada tiga laga sebelumnya.
"Saya katakan kepada para pemain jika kita kalah di final, rekornya jadi 0-5. Jadi, mengapa kita tak membalas kekalahan tersebut dengan menaklukkan mereka di babak final dalam dua pertemuan saja? Saya yakin kami mampu melakukannya. Pelita Jaya sudah bekerja keras menjadi juara pramusim dan kini melangkah ke final. Kami harus mengambil kesempatan ini," kata Benji.
Benji menyebut CLS sebagai tim yang lengkap. Namun, bukan berarti CLS tak punya kelemahan. "Kualitas pemain cadangan mereka tak sebaik tim intinya," ujarnya.
Laga final IBL 2016 CLS Knights Surabaya versus Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta berlangsung dalam format best of three. Dua Gim berikutnya akan digelar Sabtu (28/5/2016) dan Minggu (29/5/2016) jika diperlukan. Jadwal final Women's Indonesian Basketball League (WIBL) 2016 antara juara bertahan Surabaya Fever dan Tomang Sakti Merpati Bali digelar berbarengan dengan final IBL 2016, tapi jamnya lebih sore, yakni pukul 17.00 WIB.