Bola.com, Surabaya - Kabar soal banyaknya pemain Bhayangkara Surabaya United yang tak cocok dengan pelatih kepala Ibnu Grahan bukan hal baru. Rumor ini sudah berhembus sejak kegagalan tim ini di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman lalu.
Para pemain kabarnya mulai kehilangan respek pada sang arsitek tim karena sejumlah keputusannya di dalam lapangan dianggap tak tepat. Puncaknya isu suap yang melibatkan dua pemain asing Otavio Dutra dan Pedro Javier, serta pencoretan kiper senior Jendri Pitoy karena alasan teknis akibat kekalahan dari Pusamania Borneo FC.
Tak hanya bagi ketiga pemain yang dicoret, sebagian besar pemain isu tersebut sangat menyakitkan perasaan mereka. Apalagi pengumuman pencoretan ketiganya dilakukan di depan seluruh pemain.
Bagi sejumlah pemain yang saat ini masih menetap di tim ini, Ibnu juga dianggap tidak mempertimbangkan perasaan pemain lain ketika menerima kembali Otavio Dutra. Meski keputusan menerima kembali Dutra murni permintaan CEO Bhayangkara SU, Gede Widiade, namun kedekatan Ibnu dengan Dutra akhir-akhir ini membuat pemain lain merasa tak nyaman.
Baca Juga
Sebagai catatan, sebelum menerima Otavio Dutra kembali di tim ini, Ibnu sempat mengumpulkan pemain dan meminta pertimbangan mereka. Ironisnya, hubungan Ibnu dengan Dutra akhir-akhir ini semakin dekat.
Menurut beberapa pemain, untuk memecahkan persoalan di tim, Ibnu lebih banyak berkomunikasi dengan Dutra. Sehingga beberapa pemain lain merasa keberadaannya kurang dianggap. Salah satunya saat Bhayangkara SU kalah 0-1 dari Sriwijaya FC lalu.
“Yang diajak bicara hanya Dutra. Kami tahu, dia kapten tim, tapi seharusnya beberapa pemain lain juga diajak ngobrol. Karena tim ini bukan hanya Dutra,” kata salah satu pemain yang tak mau disebutkan identitasnya.
Kabar lain menyebutkan, ada beberapa hal yang membuat hubungan pemain dengan Ibnu kurang baik. Salah satunya karena kurang keterbukaan Ibnu kepada pemain yang kerap dibangku cadangkan.
“Kalau tidak dimainkan karena jelek, mustinya pelatih bicara saja. Begitu kalau ada faktor lain, baiknya juga diutarakan, jangan didiamkan seperti sekarang,” ujar salah satu sumber bola.com yang tak mau disebutkan identitasnya.
Namun para pemain Bhayangkara SU menolak anggapan bahwa mereka tidak mendukung kinerja sang pelatih. Seluruh pemain sepakat, mereka tetap ingin memenangkan banyak pertandingan semata-mata demi karier dan prestasi mereka.