7 Pelatih Asing Dipecat Persib, Senjakala Dejan Antonic Mendekat

oleh Ario Yosia diperbarui 29 Mei 2016, 12:00 WIB
Nasib Dejan Antonic jadi tanda tanya seiring raihan seret poin Persib belakangan ini. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Bandung - Posisi Dejan Antonic sebagai pelatih Persib Bandung tengah di ujung tanduk. Desakan meminta arsitek asal Serbia dipecat menguat dari bobotoh Maung Bandung. Mereka kecewa dengan langkah Atep dkk. yang tertatih-tatih di awal kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.

Dejan seperti berada di bawah bayang-bayang Djadjang Nurdjaman, pelatih sebelumnya yang mempersembahkan gelar Indonesia Super League 2014. Ia kerap dibanding-bandingkan dengan Djanur, yang dinilai lebih pantas menukangi Persib.

Advertisement

Situasi kian terasa tidak mengenakkan, ketika pemain-pemain baru Tim Pangeran Biru rekrutan Dejan juga jadi bahan olok-olok bobotoh. Mereka divonis kalah kualitas dibanding pemain-pemain lawas yang sudah pindah klub semacam Firman Utina, Achmad Jupriyanto, M. Ridwan, Supardi (Sriwijaya FC), Illija Spasojevic (Melaka United), Dedi Kusnandar (Sabah FA), serta Makan Konate (Terengganu FC 2).

Pemain-pemain yang pergi merupakan pilar-pilar kunci tim juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 racikan Djanur. Pemain-pemain gres Persib era Dejan layaknya Kim Jeffrey Kurniawan, Hermawan, David Laly, Samsul Arif, Purwaka Yudhi, Robertino Pugliara, hingga Juan Belencoso, dipandang kalah kelas.

Kim Jeffrey Kurniawan, dinilai tidak pantas bermain di Persib. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Tiga nama yang pertama disebut tak pantas berkostum Persib. Mereka bekas anak didik tim besutan Dejan sebelumnya, Pelita Bandung Raya, yang notabene rival derby Persib di Kota Kembang.

Perlakuan bak anak tiri tersebut, yang muncul kala Persib berlaga di Bali Island Cup pada bulan Februari lalu, sempat membuat Dejan gusar.

"Bobotoh harus adil, memberikan waktu kepada pemain-pemain baru. Kalau mereka dulu bersabar kepada pemain lama hingga akhirnya tim berbuah sukses juara ISL 2014, kenapa mereka tidak bisa melakukan hal serupa sekarang? Tim ini sedang berproses, butuh waktu untuk mencapai level terbaik," ungkap Dejan.

Pernyataan Dejan mengarah ke Djanur, yang tetap tak diganggu gugat sekalipun gagal memberi gelar juara di musim perdana dirinya melatih Persib pada ISL edisi 2013. Ia mendapat kebebasan berkreasi dan dukungan finansial gemuk untuk membangun kekuatan tim sesuai keinginannya.

Dibandingkan Djadjang Nurdjaman, Dejan juga dapat tugas tambahan. Ia diminta manajemen Persib memberi jam terbang lebih tinggi kepada pemain muda jebolan akademi. "Saya mendukung misi mulia manajemen. Saya suka pemain muda. Akan banyak pemain muda mendapat kesempatan bermain di Persib," janji Dejan di hadapan bola.com saat terlibat percakapan santai di Bali.

Hanya, poin terakhir ini bak senjata makan tuan bagi mentor asal Serbia tersebut. Faktanya Dejan sedikit memberi ruang kepada pemain belia asli binaan Persib. Di lima laga TSC 2016 ia lebih sering memainkan pemain matang pengalaman.

Suporter Persib melakukan protes terhadap pelatih Dejan Antonic, saat melawan Madura United pada laga Torabika Soccer Championship 2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (28/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bobotoh gusar karena pemain-pemain tersebut ternyata tidak tampil sesuai ekspektasi. Persib hanya meraih satu kemenangan, yakni kala menjajal kekuatan Bali United dengan skor 2-0. Selebihnya Tim Pangeran Biru hanya meraih hasil imbang melawan Sriwijaya FC (1-1), Pusamania Borneo FC (0-0), Persiba Balikpapan (1-1), dan Madura United (0-0). Duel kontra SFC dan MU jadi sorotan karena dihelat di kandang sendiri Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.

Dua pemain andalan Dejan, Kim Jeffrey Kurniawan dan Juan Belencoso, jadi bulan-bulanan bobotoh. Spanduk mencibir kedua pemain bertaburan di tribun stadion.

"Saya juga tidak tahu ada apa. Coba Belencoso dan Kim sekali saja tidak  dimainkan karena masih ada pemain lain seperti Febri Hariyadi dan Gian Zola. Jangan hanya menurunkan saat uji coba saja," tegas Yana Umar, Dirijen Viking Persib Club usai duel Persib kontra Madura United pada Sabtu (28/5/2016).

Juan Belencoso, bomber asing asal Spanyol, jadi pesakitan. Pemain yang didatangkan dari Kitchee FC, klub yang pernah ditukangi Dejan, mandul gol. Semenjak datang ke Persib dua bulan silam, ia baru mengoleksi satu gol di turnamen Torabika Bhayangkara Cup. Saat TSC 2016 berjalan, ia tak juga unjuk produktivitas.

Petinggi Persib bereaksi cepat dengan mendatangkan Sergio van Dijk, striker naturalisasi berdarah Belanda yang mencetak 21 gol buat Maung Bandung pada ISL 2013. Keputusan menggaet bomber berkepala plontos tersebut tanpa melibatkan Dejan. Manajer Persib, Umuh Muchtar, yang berinisiatif menego Sergio.

 

2 dari 2 halaman

Menantang Bobotoh

Perseteruan antara Dejan Antonic dengan Bobotoh Persib kian tajam. Sebuah video yang merekam perdebatan antara dirinya dengan sejumlah suporter seusai pertandingan versus Madura United, beredar di dunia maya.

"Kenapa... Kenapa? Kami main bagus sekali, ada banyak peluang," kata Dejan emosional saat keluar dari pintu stadion Si Jalak Harupat.

Saat sesi konferensi pers pasca pertandingan, Dejan sudah dicecar pertanyaan soal permintaan bobotoh agar dirinya mundur dari Persib.

"Itu sebuah risiko bagi saya sebagai pelatih. Ada orang yang berpikir bagus, ada juga yang tidak. Tapi, jujur saya di sini serius dan mau bantu Persib sukses seperti musim lalu," ujar Dejan.

Dejan Antonic, mulai bereaksi terhadap cibiran bobotoh Persib. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pelatih yang beristri wanita asal Manado itu menegaskan bisa menerima teriakan dari bobotoh  yang ingin ia mundur dari posisi pelatih. "Saya terima komentar yang jelek dan yang bagus buat saya. Di sepak bola biasa seperti itu. Coba lihat Jose Mourinho dan Louis van Gaal juga mengalami hal yang sama, tapi sekali lagi saya jujur mau bantu tim ini," kata Dejan.

Dejan boleh saja berharap tetap bisa bertahan di kursi panas pelatih Tim Pangeran Biru. Namun, belum tentu manajemen sependapat.

Sejarah mencatat pelatih asing yang sempat singgah menukangi Persib Bandung belum ada satupun yang mampu mempersembahkan prestasi juara. Dejan Antonic merupakan pelatih asing yang ke delapan yang menangani Tim Pangeran Biru. Kutukan tersebut membayangi Dejan saat ini.

Tujuh pelatih yang pernah singgah di Persib tersebut antara lain Marek Janota/Polandia (1982), Marek Andre Sledzianowski/Polandia  (2003), Juan Antonio Paez/Cile (2003-2004), Arcan Iurie Anatolievici/Moldova (2006-2007), Darko Daniel Janackovic/Serbia (2 bulan di tahun 2010), Jovo Cuckovic/Serbia (2010), dan Drago Mamic/Kroasia (2011).

Djadjang Nurdjaman, mulai digadang-gadang kembali melatih Persib. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Dari tujuh nakhoda asing tersebut, hanya Juan Paez yang mampu menyelesaikan tugasnya hingga akhir musim. Sedangkan enam pelatih lain tidak tuntas sesuai kontrak lantaran didepak manajemen dan ada yang mengundurkan diri di tengah kompetisi. Juan Paez hanya mampu menyelamatkan Persib dari degradasi.

Sikap resmi petinggi Persib hingga Minggu (29/5/2016) belum dapat diketahui, berkaitan rentetan hasil kurang memuaskan klub di lima laga awal TSC 2016. Namun, bocorannya, Umuh Muchtar mulai melakukan komunikasi dengan bos Persib, Glen Sugita, untuk membicarakan kemungkinan Djadjang Nurdjaman kembali menukangi tim. 

Djanur, yang sempat dikirim ke Italia mengikuti kursus di Inter Milan, sejatinya siap kapanpun turun gunung kembali membesut tim yang membesarkannya.