Bola.com, Solo - Laga melawan PS TNI di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (10/6/2016) kemungkinan jadi yang terakhir bagi Persija Jakarta bermarkas di Jakarta. Sebab setelah itu, tim Macan Kemayoran dipastikan boyongan ke Stadion Manahan.
Stadion kebanggaan warga Solo itu bakal jadi markas Persija di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Rencananya, laga perdana Persija di Solo saat menjamu Sriwijaya FC, 24 Juni 2016.
"Kami sudah mendapat kepastian resmi dari panpel Persija, Bobby Kusumahadi, soal kepindahaan mereka ke Solo. Dari jadwal yang kami terima, ada dua laga yang dimainkan saat bulan puasa. Sisanya setelah lebaran," kata ketua panpel Persis Solo, Heri Isranto kepada bola.com, Rabu (1/6/2016).
Heri menjelaskan saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi penunjukan Kota Solo sebagai markas sementara Persija akibat renovasi Stadion GBK sebagai salah satu persiapan Asian Games 2018.
Dari komunikasi dengan manajemen tim ibu kota negara, panpel laga tim Macan Kemayoran akan dilebur jadi satu dengan panpel Persis Solo. Pihaknya menjamin bila Persija bermarkas di Stadion Manahan, tidak akan ada benturan pemakaian stadion dengan Persis selaku tuan rumah Stadion Manahan.
Baca Juga
Persis saat ini bermain di Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. Pasalnya, jadwal antara dua tim tersebut tak bersamaan termasuk tim Laskar Sambernyawa dalam kondisi jeda turnamen saat bulan puasa.
"Tidak ada masalah antara jadwal Persis dan Persija. Apalagi laga TSC bisa jadi hiburan warga Solo di bulan puasa. Toh, selama ini Persija diterima dengan baik," tutur Heri.
Bukan hal baru jika Persija menggunakan stadion yang juga kandang Persis Solo ini sebagai homebase. Dalam beberapa musim terakhir di Indonesia Super League (ISL), Ismed Sofyan dkk. menjamu lawan-lawan mereka di Stadion Manahan saat tidak mendapat izin menggelar laga di Jakarta.
Sejumlah alasan menjadi pertimbangan manajemen Persija memilih kembali ke Solo kali ini. Hubungan antara The Jakmania dengan suporter Persis, Pasoepati, juga cukup baik. Apalagi Stadion Manahan dinilai representatif dan sering digunakan sebagai arena laga besar hingga pertandingan internasional.
"Solo strategis, fasilitas kota lengkap, biaya operasional penyelenggaraan yang dibutuhkan panpel juga tidak terlalu besar serta memiliki banyak tempat latihan, seperti Lapangan Kottabarat dan Stadion Sriwedari," tandas Heri.