Bola.com, Lyon - Pejabat Komisi Kepolisian Internasional (Interpol), Rob Wainwright, mengungkapkan turnamen Piala Eropa 2016 besar kemungkinannya akan menjadi target serangan dari kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Namun, pihaknya dan otoritas Prancis akan memastikan turnamen empat tahunan berjalan dengan lancar dan aman.
Baca Juga
Putaran final Piala Eropa 2016 akan berlangsung pada 10 Juni sampai 10 Juli 2016. Kekhawatiran akan keamanan event tersebut masih menjadi pembahasan hingga saat ini.
Hal itu terjadi setelah Prancis mengalami serangan teror yang menewaskan 130 orang pada November 2015. Kekhawatiran semakin bertambah usai Belgia juga mengalami hal serupa pada Maret 2016 yang menewaskan 32 orang.
"Saya tak ragu menyebut Piala Eropa menjadi target potensial dari ISIS untuk melakukan serangan teror. Itu merupakan alasan dan asumsi yang cukup jelas. Ada ancaman yang tinggi. Tetapi, saya rasa itu tak terlalu beresiko karena saya lihat sejumlah persiapan keamanan pun sudah dilakukan oleh otoritas Prancis dibantu oleh polisi dan militer," kata Wainwright.
"Tetapi, kami berurusan dengan negara yang hampir mirip dengan Inggris, di mana mereka sudah tahu bagaimana melakukan pengamanan. Mereka sudah belajar banyak soal serangan yang terjadi pada November tahun lalu," ucap Wainwright.
Pernyataan Rob Wainwright diungkapkan setelah pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan travel warning bagi warganya yang berencana menonton langsung Piala Eropa 2016 pada Rabu (1/6/2016). Menurut Wainwrigth tak mudah untuk memastikan event sebesar Piala Eropa dengan jaminan penuh atas keamanan.
"Sulit untuk memastikan Piala Eropa 2016 bebas dari ancaman," ucap Wainwright.
Sebelumnya, Badan Intelijen Luar Negeri Republik Federal Jerman (BND) juga menyebut Piala Eropa 2016 tak aman. Namun, mereka tak bisa memberikan bukti kuat soal rencana serangan yang akan dilakukan oleh ISIS.
Sumber: Sky Sports