Bintang Piala Eropa 2016: Lorik Cana

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 02 Jun 2016, 11:53 WIB
Statistik Kapten Timnas Albania, Lorik Cana. (Bola.com)

Bola.com, Jakarta - Albania tak memiliki banyak nama pemain yang familiar di telinga penggila sepak bola, terutama di Indonesia. Namun sepak terjang mengejutkan mereka seolah membuka mata, kalau tim berjuluk Shqiponjat alias Elang ini memiliki sesuatu.

Satu di antaranya adalah modal soliditas yang berujung pada kolektivitas permainan. Pada akhirnya, mereka juga memiliki leader atawa pemimpin yang layak disebut penentu irama. Sang kapten, Lorik Cana, menjadi pemilik fungsi penting tersebut.

Advertisement

Cana tergolong multifungsi. Ia bisa memainkan peran sebagai bek tengah, namun fleksibel juga kala mendapat tugas sebagai gelandang bertahan, bek kiri sampai gelandang tengah. Pemain berusia 32 tahun itu amat lugas dalam melakukan tekel dan lihai dalam melakukan duel udara.

Statistik sepanjang musim lalu bersama klub asal Prancis, Nantes, menunjukkan konsistensi pemain berusia 32 tahun ini. Rata-rata ia melakukan tekel sukses 1,3 per pertandingan, intersep 1,9 per pertandingan dan melanggara lawan 1 per pertandingan.

Statistik paling menonjol ada di area blok tendangan lawan. Ia mampu mencatat rataan 4,9 blok per pertandaingan. Gambaran tersebut membuatnya terlihat memiliki kemampuan membaca permainan lawan dengan sangat baik.

Setidaknya, faktor itu pula yang sangat dibutuhkan Albania ketika harus bersaing dengan Prancis, Rumania dan Swiss.

Aksi Lorik Cana saat Kualifikasi Euro 2016 kontra Denmark, di Elbasan Arena, Elbasan (11/10/2014). Cana menjadi tulang punggung area pertahanan Albania pada Piala Eropa 2016. (AFP/Armando Babani)

Cana memulai karier sepakbola dengan bergabung bersama tim amatir Dardania Lausanne pada tahun 1997. Penampilan cemerlangnya membuat Paris Saint-Germain (PSG) tertarik untuk meminang pemain kelahiran Kosovo tersebut.

Selama tiga tahun, Cana berhasil membawa PSG menjadi juara Piala Prancis. Dia bermain sebanyak 32 kali dan mencetak satu gol. Dia kemudian hijrah ke Marseille pada musim 2005-06, sebelum bergabung bersama Sunderland, pada musim panas 2009.

Nama Cana mencuat ketika bergabung dengan Lazio pada 2011. Empat musim tampil di Stadion Olimpico, pemain bernama lengkap Lorik Agim Cana tersebut mencetak empat gol dan dua assist dalam 111 penampilan.

Pada 31 Agustus 2015, dia kembali ke Ligue 1 untuk bergabung dengan Nantes. Kini, Cana mengemban tugas berat memimpin rekan-rekannya berjuang meniti sejarah emas di ajang Piala Eropa 2016.

Pelatih Albania, Gianni De Biasi berharap pengalaman Cana berkarier di Eropa, terutama bersama Nantes di Prancis, bisa memberi tambahan kepercayaan diri anak asuhnya. "Kami sudah membuat sejarah, dan saya harap mereka tak minder bertemu tim-tim besar, lalu meneruskan kejutan ini," katanya.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini