Bintang Muda Piala Eropa 2016: Ergys Kace

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 02 Jun 2016, 20:03 WIB
Statistik penampilan Ergys Kace. (Bola.com)

Bola.com, Jakarta - Gelandang pengangkut air. Itulah tagline yang tepat bagi pemuda berusia 22 tahun ini. Sosok Ergys Kace menjadi kunci di area tengah Timnas Albania. Meski masih muda, sepak terjangnya tak bisa dianggap remeh.

Nama Ergys Kace kali pertama mencuat justru di sisi kontroversi. Bagaimana tidak, ia lebih memilih membela Albania ketimbang Yunani. Padahal, sejak berusia 3 tahun, ia sudah merasakan pendidikan sepak bola di negeri para Dewa tersebut.

Advertisement

Lahir di Korce, Albania, dia pindah saat berusia 3 tahun. Pada umur itu pula ia mengawali pendidikan di akademi junior tim Achilleas Triandrias. Pada 2005, ia pindah sekolah ke akademi tim junior PAOK. Klub itu pula yang memberinya kontra profesional pertama, tepatnya pada Desember 2010.

Tampil sebagai satu di antara pemain muda terbaik di Liga Yunani, Kace justru memutuskan untuk membela negara asalnya, Albania, di kancah internasional. Keputusan tersebut sempat menuai protes keras dari manajemen PAOK, juga timnas Yunani.

Bukan tanpa sebab, karena beberapa kali Kace sudah terlibat dalam proyek timnas junior Yunani. Namun, godaan dari Yunani tak mengurungkan niatnya untuk membela Albania.

Gelandang Timnas Albania, Ergys Kace (kanan) berebut bola di udara kontra pemain Timnas Austria, Martin Harnik, pada laga persahabatan internasional, di Vienna (26/3/2016). Kace menjadi satu di antara calon bintang pada Prancis 2016. (EPA/Christian Brun

Momen spesial-pun datang pada 14 Agustus 2013. Saat itu, Kace mencetak gol perdana bagi Timnas Albania, sekaligus memberi kemenangan 2-0 atas Armenia, pada laga persahabatan di Stadion Qemal Stafa.

Gol tersebut lahir pada menit ke-67, atau dua menit setelah Kace masuk menggantikan peran Migjen Basha. Koleksi gol kedua lahir ke gawang Prancis (13/6/2015). Aksinya sangat spesial, karena gol sepakan bebas tersebut menjadi penentu kemenangan atas Prancis, dengan skor 1-0.

Pelatih Timnas Albania, Gianni De Biasi menganggap kelas Kace sudah layak berlaga di klub-klub raksasa Eropa. Ia yakin, usai perhelatan Piala Eropa 2016, pemuda kelahiran 8 Juli tersebut akan berkarier di Inggris, Spanyol, Italia, Portugal ataupun Prancis.

Namun sebelum benar-benar hijrah karena ditarik tim besar Eropa, Kace wajib membuktikan diri sebagai pemain bertalenta tinggi. Syaratnya, ia memimpin teman-temannya untuk membuat kejutan di Grup A.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini