Bola.com, Yogyakarta - Rumor mantan pelatih timnas nasional futsal Thailand, Victor Hermans Jacob bakal mengarsiteki timnas futsal Indonesia semakin mengemuka. Hal ini seiring kehadiran pelatih asal Belanda itu di final Pro Futsal League 2016 yang mempertemukan Black Steel Manokwari dan Vamos Mataram, Minggu (5/6/2016).
Sekretaris Jenderal Federasi Futsal Indonesia (FFI), Edhi Prasetyo pun mengungkapkan kehadiran Vic Hermans di GOR UNY, Yogyakarta, Minggu (5/6/2016) dalam laga Final PFL 2016, murni untuk melakukan komunikasi dengan Ketua Umum FFI, Harry Tanoesoedibjo dan juga jajaran Komisi Eksekutif FFI.
Baca Juga
“Komunikasi Vic dengan Pak Harry (Tanoesoedibjo) dan Exco FFI berjalan lancar. Sekarang tinggal menunggu keputusan dari Pak Harry saja untuk menentukan siapa pelatih timnas futsal Indonesia,” jelas Edhie Prasetyo kepada bola.com.
Edhie juga sudah meminta kepada Harry Tanoe untuk secepat mungkin memilih di antara Vic Hermans dan Hossain Shams untuk menjadi pelatih timnas Indonesia. Hal itu berkaitan dengan adanya agenda futsal Internasional yang akan diikuti Indonesia. Setidaknya ada dua ajang yang bisa diikuti futsal Indonesia, yakni Piala AFF dan Piala AFC U-20.
Disinggung komunikasi FFI dengan PSSI terkait dengan calon pelatih timnas, Edhi mengaku sudah berkomunikasi secara lisan. “Komunikasi lanjutan setelah nanti FFI memutuskan siapa pelatih timnas futsal Indonesia. Baru kami akan melapor ke PSSI,” lanjutnya.
FFI memang mempunyai standar yang cukup tinggi untuk pemilihan pelatih timnas Indonesia. Calon pelatih timnas harus pernah membawa timnas suatu negara ke Piala Dunia. Dua nama yang menjadi calon timnas futsal, Hossain Shams dan Vic Herman memenuhi standar yang diinginkan oleh FFI.
Hossain Shams adalah pelatih legendaris Iran. Pencapaiannya di timns futsal Iran tidak perlu diragukan. Iran dijadikannya sebagai raja futsal Asia dengan torehan enam kali juara Asia dan membawa Iran berlaga di Piala Dunia 1996 dan 2012.
Sedangkan Vic Hermans bukanlah nama asing di futsal Asia Tenggara. Ia mempunyai pengalaman membawa Malaysia di Piala Dunia 1996. Bersama Thailand, namanya begitu harum karena membuat permainan Thailand terlihat taktis dan mematikan.