Bola.com, Jakarta - Bulan Ramadan menjadi bulan spesial bagi umat muslim. Tak hanya kewajiban harus menahan haus dan lapar, tapi juga munculnya momen yang spesial yang hanya datang di bulan penuh berkah ini. Bek veteran Persija Jakarta, Maman Abdurrahman mengaku amat antusias menjalani ibadah puasa.
Maman mengaku punya menu spesial berbuka, yakni kolak pisang. Makanan satu ini merupakan favorit stoper kelahiran Jakarta, 12 Mei 1982 tersebut. "Rasanya yang manis memang saya rasa sangat pas untuk santapan berbuka puasa," ungkap Maman yang dijumpai bola.com pada Senin (6/6/2016).
Baca Juga
“Yang ditunggu bulan puasa itu pasti kolak. Sejak kecil saya suka sekali menyantap kolak sewaktu buka puasa, sampai sekarang pun kolak menjadi makanan yang saya tunggu pas berbuka,” lanjut Maman.
Namun, ada perbedaan saat masih kecil dengan sekarang. Maman mengaku sering berbuka puasa pada jam 12 siang. Istilah puasa setengah hari memang menjadi hal yang lumrah bagi seorang anak kecil yang baru belajar puasa. Apalagi saat itu Maman sedang senang-senangnya bermain sepak bola bersama teman-teman kecilnya.
“Biasanya orang rumah bikin kolak pisang atau biji salak. Waktu kecil selepas bermain, biasanya kolak sudah mulai selesai dibikin. Tanpa pikir panjang, ya saya makan saja kolaknya. Tapi itu dulu waktu masih kecil, kalau sekarang ya harus tunggu sampai maghrib baru bisa cicipi kolak pisang atau biji salak,” lanjut Maman sembari tertawa.
Kenangan tersebut masih membekas. Hingga kini bermain untuk Persija Jakarta, kolak pisang atau biji salak menjadi menu wajib berbuka. Bahkan jika keluarga sedang tidak membuat kolak pisang, Maman pun sampai harus beli kolak di daerah rumahnya.
“Saya kadang bela-belain beli kolak. Karena rasa manisnya itu membuat lemas badan karena puasa mendadak hilang, “ ujar pesepak bola binaan Persijatim Jakarta Timur itu.
Sebagai pesepak bola, Maman Abdulrahman, mengaku sudah terbiasa menjalani rutinitas bertanding atau latihan di saat Ramadhan. "Mungkin saat masih junior rasanya berat, tapi sekarang setelah bertahun-tahun menjalani saya sudah terbiasa. Ibadah puasa yang paling penting niatnya," kata Maman yang sempat berkiprah di Persib Bandung, PSIS Semarang, dan Sriwijaya FC tersebut.