Bola.com, Serui - Bhinneka Tunggal Ika. Slogan yang dirumuskan pendiri bangsa ini dan tertulis di pita yang dicengkeram kaki Burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia ternyata benar-benar menyatu dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di Perseru Serui.
Toleransi kehidupan beragama tercermin di keseharian mereka. Bahkan saat hari pertama bulan Ramadan, Senin (6/6/2016), para pemain asal Papua yang mayoritas pemeluk agama kristen dan katolik dengan ikhlas dan sukarela bahu-membahu menyiapkan menu berbuka bagi rekan muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
"Ini pengalaman yang tak akan terlupakan bagi hidup saya. Keragaman di Indonesia benar-benar sangat menyentuh perasaan saya. Meskipun berbeda agama, kami saling menghormati dan hidup berdampingan," tutur Siaka Dembele, gelandang asing asal Mali.
Baca Juga
Asisten pelatih Perseru, Choirul Huda, mengungkapkan pemain asal Papua menyiapkan ikan Papeda untuk disantap ramai-ramai.
"Tradisi kami kalau tim libur panjang, pemain asli Papua mengundang teman-teman makan di rumah mereka. Berbagai jenis ikan disajikan, tapi Papeda paling favorit. Hari ini kami buka puasa dengan Papeda dan es buah," kata Choirul Huda.
Bagi Choirul Huda dan pemain lama Perseru beragama Islam, ini kali kedua mereka menjalani ibadah puasa di Serui. Pada 201, ketika kompetisi ISL tetap diputar selama Ramadan, mereka tetap berpuasa di perantauan.
"Sebagai perantau, suasana seperti ini membuat saya merasa terenyuh. Saya jadi ingat anak istri di rumah Turen, Malang. Biasanya pada Ramadan kami berkumpul dengan keluarga saat berbuka puasa dan makan sahur," ujar Sukasto Efendi, kiper senior asal Malang.