Bola.com, Palu - Berbagai persiapan terus dilakukan Celebest FC sejak jauh-jauh hari kendati Grup 8 ISC B 2016 baru digulirkan seusai Lebaran 2016. Pelatih Celebest FC, Rudy Eka Priyambada, ingin timnya benar-benar siap menjalani turnamen kasta kedua garapan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) ini.
Sebagai pelatih muda yang dibekali banyak ilmu dari kursus kepelatihan level internasional yang diikutinya beberapa tahun terakhir, Rudy Eka Priyambada tidak segan menerapkan ilmu yang diperolehnya itu di tim yang dibesutnya.
Mengedepankan sports science, mantan asisten pelatih Mitra Kukar itu berani melakukan terobosan dan mencoba hal-hal baru. Hal asupan makanan maupun minuman tidak lepas dari pantauannya.
Rudy Eka belakangan tertarik mengaplikasikan hasil penelitian yang diperolehnya terkait asupan makanan dan minuman yang bisa berdampak bagus bagi pemain ketika bertanding. Menurut penelitian itu, konsumsi makanan maupun minuman yang mengandung kafein, glukosa, dan soda cukup bagus untuk mendongkrak performa pemain di lapangan.
"Jadi, hasil penelitian yang saya peroleh dari Spanyol, glukosa, kafein, dan soda bisa memiliki dampak bagus bila dikonsumsi pemain saat jeda pertandingan. Glukosa dan kafein berfungsi untuk mengembalikan tenaga yang terbuang sedangkan soda untuk menyegarkan pemain," tuturnya kepada bola.com.
"Celebest FC sudah mulai mempraktikkannya. Saat jeda pertandingan, pemain mengkonsumsi minuman bersoda. Seperti informasi yang saya peroleh, kebijakan semacam ini juga diterapkan Barcelona," imbuh Rudy Eka.
Baca Juga
Di sisi lain, kebijakan konsumsi minuman maupun makanan yang mengandung kafein, glukosa, serta soda sejauh ini belum banyak diterapkan klub di Tanah Air. Pasalnya, penelitian perihal dampak soda, kafein, dan glukosa terhadap performa atlet memang belum lama dipublikasikan dan diketahui pelaku sepak bola.
Hanya, lantaran laga-laga di Grup 8 belum dimulai, pelatih 34 tahun itu belum bisa merasakan dampak kebijakan itu secara nyata dalam persaingan untuk mengoleksi poin maksimal dalam setiap pertandingan di ISC B 2016.
"Tak apa, yang penting kami berani mencoba hal baru bila memang itu berdampak bagus untuk prestasi tim. Bila tak pernah mencoba, tak akan pernah tahu hasilnya," kata asisten pelatih yang membawa Al Najma promosi ke kasta tertinggi Liga Bahrain itu.