36 Tahun Jadi Suporter Bulutangkis, Haryanto Dapat Penghargaan

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 08 Jun 2016, 20:40 WIB
Suporter bulutangkis Indonesia, Haryanto, mendapat penghargaan dari PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu (8/6/2016). (PBSI)

Bola.com, Jakarta -- Suporter kerap berkoban banyak hal demi mendukung tim atau atlet kesayangan mereka. Seperti itulah yang dilakoni seorang pria bernama Haryanto. Selama 36 tahun, dia tak kenal lelah mendukung tim bulutangkis Indonesia ke berbagai negara, termasuk saat perhelatan Piala Thomas dan Uber 2016 di Kunshan, China.

Semua itu dilakukan Haryanto tanpa pamrih. Pria berusia 54 tahun tersebut rela merogoh kocek sendiri demi mendukung para penggawa Merah Putih bertanding.

Advertisement

Kesetiaan Haryanto menyemangati para pebulutangkis Tanah Air mendapat apresiasi dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Acara penyerahan penghargaan diberikan di Pelatnas Cipayung, Rabu (8/6/2016), dan dihadiri Achmad Budiharto (Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI), Rexy Mainaky (Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI), Yuni Kartika (Kasubid Humas dan Social Media PP PBSI) serta para atlet dan pelatih pelatnas.

"PBSI mengucapkan terima kasih kepada Pak Haryanto atas dukungannya selama ini kepada atlet bulutangkis Indonesia. Bulutangkis tidak ada artinya tanpa pendukung. Kami salut, di tengah penonton China di Kunshan yang tak mendukung Indonesia, ia tetap berani mengibarkan bendera Merah-Putih. Dukungan bapak akan dibayar dengan prestasi pemain-pemain Indonesia," kata Budiharto.

"Kita harus mencontoh semangat Pak Haryanto, walaupun pemain Indonesia sedang berhadapan dengan lawan yang tidak mungkin dikalahkan. Namun dia tetap optimis dan mendukung atlet Indonesia. Banyak yang meneriaki dia, buat apa didukung, sudah pasti pemain Indonesia kalah. Atlet juga harus punya semangat seperti itu, siapapun lawannya, harus optimis dan yakin," ujar Rexy kepada para atlet yang hadir.

Sudah puluhan tahun mendukung Indonesia, Haryanto ternyata baru pertama kalinya menginjakkan kaki di Pelatnas Cipayung. Ia merasa takjub saat dikelilingi para atlet yang memberikan tepuk tangan kepadanya. Padahal biasanya dialah yang melakukan hal itu.

"Saya terharu sekali karena saya dihargai oleh PBSI, rasanya tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saya baru pertama kali menginjakkan kaki di Pelatnas, bagus ya? Kalau lagi di luar negeri, saya sudah pernah tanya-tanya sama penghuni pelatnas, ternyata saya lihat sendiri dan bagus sekali," ujar pria kelahiran 1 Desember 1964 ini.

Selanjutnya, Haryanto akan bertolak ke Vietnam Open Grand Prix 2016 untuk mendukung pemain-pemain Indonesia yang akan bertanding pada Juli mendatang.