Cerita Pemain Asing Perseru Tarawih di Masjid Babussalam Serui

oleh Gatot Susetyo diperbarui 09 Jun 2016, 12:00 WIB
Dembele Siaka (tengah), pemain asing Perseru asal Mali merasakan pengalaman pertama ibadah puasa Ramadan dan shalat tarawih di perantauan selama TSC 2016. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Serui - Pemain asing Perseru Serui, Dembele Siaka mengungkapkan perasaannya menjalani ibadah selama bulan Ramadan di Serui. Pemain asal Mali itu mengaku ibadah fisik dan batin, baik itu puasa maupun shalat tarawih, bisa dilakukan lebih khusyuk.

"Ramadan tahun ini sangat spesial dan luar biasa dalam perjalanan batin saya selama berkarier di Indonesia," ungkap Dembele Siaka, seperti dituturkan asisten pelatih Perseru Choirul Huda.

Awalnya, Dembele berharap kompetisi TSC libur ketika Ramadan. Ternyata, pertandingan tetap berlangsung sesuai jadwal. Para pemain yang menjalankan ibadah puasa pun harus melakukan adaptasi, terutama saat berlatih pada sore hari.

"Ini yang membuat saya makin termotivasi antara ibadah, berlatih, dan bermain untuk Perseru," imbuhnya. 

Advertisement

Pengalaman batin yang tak bakal dilupakan Dembele Siaka adalah sikap toleransi pemain Perseru asal Papua yang berbeda keyakinan untuk saling mendukung dan menghormati rekan muslim yang sedang menunaikan ibadah.

"Manajemen dan pelatih mengatur program latihan yang disesuaikan dengan kondisi pemain yang berpuasa. Teman-teman nonmuslim bersama-sama berbuka puasa. Kami menyantap menu makanan yang sama," tutur Dembele Siaka.

Meskipun dalam tim Perseru jumlah pelatih dan pemain termasuk minoritas, namun keakraban dan toleransi dijunjung tinggi. Mereka menjalani shalat tarawih di Masjid Babussalam Serui yang hanya berjarak 500 meter dari mes pemain.

Di Serui, ada Masjid Agung Darussalam yang biasa digunakan oleh umat muslim setempat salat berjamaah dan merayakan hari raya serta pengajian. Tapi, untuk menghemat waktu, para pemain memilih berjamaah di Masjid Babussalam. Meski tak seluas masjid agung, para pemain tetap khusyuk menjalankan ibadah.

"Saya berniat ibadah maksimal selama Ramadan ini. Karena jarak masjid cukup dekat, saya berusaha selalu salat berjamaah. Saat tarawih yang berat, karena kami merasa kecapekan usai berlatih. Tapi teman-teman saling memberi semangat. Ini membuat ibadah terasa ringan," ucap Dembele Siaka.