Bola.com, Paris - Penampilan Timnas Austria pada enam pertandingan terakhir, boleh dibilang, kurang meyakinkan. Dari enam pertandingan berlabel uji coba Piala Eropa 2016, penggawa besutan Marcel Koller ini hanya mampu memetik dua kemenangan, serta menelan tiga kekalahan.
Baca Juga
Laga uji coba terakhir melawan Belanda di Stadion Ernst Happel, Sabtu (4/6/2016), yang berakhir dengan kekalahan 0-2, menjadi bukti belum membaiknya performa Das Team (julukan Timnas Austria jelang melakoni laga perdana kontra Hongaria di pentas Piala Eropa, 14 Juni mendatang.
Dua kemenangan, masing-masing dengan skor 2-1, yang diukir David Alaba dkk pun tergolong mudah. Kekuatan lawan yang dihadapi tidak seimbang, yakni Albania (26/3/2016) dan Malta (31/5/2016).
Namun, saat meladeni tim yang memiliki kekuatan selevel, penampilan Timnas Austria justru melempem. Kemasukan 6 gol dan hanya memasukan dua gol dalam tiga laga uji coba kontra Swiss (1-2), Turki (1-2), dan Belanda (0-2).
Meski memiliki rapor kurang baik jelang laga perdana Piala Eropa, optimisme warga Austria tidak sedikit pun menyurut. 8,4 juta jiwa penduduk Austria satu suara mendukung perjuangan Christian Fuchs dkk. Bahkan, sang Presiden Austria, Heinz Fischer, tidak ketinggalan memberikan dukungan dan keyakinannya terhadap anak asuh Marcel Koller.
Seperti diberitakan surat kabar terkemuka di Austria, Heute, edisi 8 Juni 2016, Presiden Fischer punya keyakinan partisipasi David Alaba dkk di pentas Piala Eropa kali ini tidak akan berhenti di babak grup.
"Jika semuanya berjalan seperti sebelumya (babak kualifikasi), babak perempat final sepertinya bisa," ujar orang nomor satu di Austria ini.
Presiden Fischer mengaku takjub dengan pencapaian para penggawa Austria pada babak kualifikasi grup ketika Austria keluar sebagai juara Grup G dengan hasil hampir sempurna, yakni 9 kemenangan, 1 kali imbang, serta tanpa kekalahan.
Saat ditanya apakah dirinya akan datang langsung ke stadion memberikan support untuk David Alaba dkk pada Piala Eropa nanti, Presiden Fischer berjanji akan hadir di stadion hanya jika Austria tampil di final.
"Saya tidak bisa datang, kecuali jika lolos ke final," ucap pria kelahiran Graz, 9 Oktober 1938 ini.