Bola.com, Trengganu - Munculnya Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas Indonesia memang menimbulkan tanda tanya. PSSI sudah lebih dulu mengundang pelatih lokal untuk melakukan fit and proper test. Ada dua kandidat, yakni Rahmad Darmawan dan Nilmaizar.
Akan tetapi, PSSI justru kembali memilih Alfred Riedl yang tidak menjalani fit and proper test. PSSI beralasan bahwa Riedl adalah sosok yang berpengalaman menukangi Timnas Indonesia di tengah mepetnya persiapan untuk Piala AFF 2016.
Baca Juga
Salah satu kandidat pelatih, Rahmad Darmawan mengatakan sebaiknya fit and proper test tidak perlu digunakan untuk pemilihan seorang pelatih timnas. Mantan pemain Persija Jakarta era 1980-an itu, ada tahap yang efisien selain fit and proper test.
“Ada baiknya, satu kandidat pelatih timnas sudah disiapkan oleh PSSI agar tak membuang waktu persiapan timnas. Jadi, kandidat tersebut tinggal memaparkan program kepada PSSI. Jika saat presentasi program tidak cocok, maka PSSI harus punya opsi pelatih kedua,” jelas Rahmad Darmawan saat dihubungi bola.com.
RD ini mengaku tidak kecewa dirinya gagal menukangi Timnas Indonesia. Menurutnya, dengan terpilihnya Alfred Riedl, RD bisa fokus menangani tim T-Team FC sampai kontraknya habis pada November 2016.
“Saya ucapkan selamat untuk Alfred Riedl. Saya percaya bahwa tuhan masih memberi saya kesempatan melatih klub. Soal melatih timnas, kesempatan itu akan datang dengan sendirinya. Jika tidak, tak masalah, karena hidup saya tetap di sepak bola. Sekali selamat untuk Alfred Riedl,” tukas Rahmad.
Alfred Riedl secara resmi menjadi pelatih timnas Indonesia pada Jumat (10/6/2016). Pengumuman tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan dan Sekjen PSSI, Azwan Karim di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta. Alfred Riedl langsung dihadapkan dengan tugas berat, yakni mempersiapkan timnas untuk Piala AFF 2016 dalam jangka waktu enam bulan.