Bola.com, Samarinda - Kubu Pusamania Borneo FC (PBFC)melayangkan protes resmi ke PT Gelora Trisula Semesta menyoal kinerja wasit Bahrul Ulum yang memimpin pertandingan mereka melawan Mitra Kukar dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 prsented by IM3 Ooredoo di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu (11/6/2016).
Surat dengan nomor surat tertulis tertanggal 11 Juni bernomor 30/SK/PBFC/VI/2016 langsung dikirim diserta juga video rekaman pertandingan. Mereka mengaku tak puas dengan kinerja Bahrul Ulum sehingga saat pertandingan tim berjulukan Pesut Etam itu banyak dirugikan sepanjang laga. Cara yang ditempuh oleh PBFC yang satu ini terasa lebih elegan.
Baca Juga
Keluhan pertama datang usai laga dilontarkan pelatih PBFC Dragan Djukanovic. Dragan kecewa dengan kinerja wasit dan sangat berpengaruh terhadap mental anak asuhnya. Dragan menilai, banyak pelanggaran yang dilakukan pemain Mitra Kukar tak berbuah kartu dan gol dari Alan Aleandro yang berbau off-side tetap disahkan wasit.
"Iya manajemen PBFC secara tertulis sudah melayangkan surat kepada GTS, semoga ditindak lanjuti secepatnya karena jika dibiarkan wasit-wasit seperti ini bisa kacau sepakbola kita kedepannya," kata Media Officer PBFC, Abe kepada bola.com, Minggu (12/6/2016).
Menurut Abe, dari catatan yang ada, Bahrul Ulum pernah dinonaktifkan pada turnamen Piala Presiden karena bermasalah saat memimpin laga PSM versus Mitra Kukar. Pada saat itu, keributan pun muncul, karena Bahrul Ulum tak profesional dalam memimpin pertandingan sehingga salah satu tim merasa dirugikan.
"Dalam catatan kita, wasit bahrul uluk juga bermasalah saat mimpi laga PSM vs Mitra Kukar di Piala Presiden lalu, disana juga ribut akhirnya karena dia tidak melakukan tugas sesuai Law of The Games FIFA," ujarnya.
Namun, pada dasarnya, Pusamania Borneo FC tetap menerima hasil akhir pertandingan meski merasa dirugikan wasit. PBFC menurut Abe berharap PT GTS menindaklanjuti surat yang dikirimkan Pesut Etam dan ke depannya menugaskan wasit yang cakap.
"Sikap PBFC melaporkan wasit pada Derby Mahakam itu adalah bentuk kepedulian kami agar kompetisi ini berjalan baik kedepannya," ucap Abe.
Terlepas dari prores resmi yang dilayangkan Pusamania Borneo FC, aksi Nabil Husein menendang wasit seusai laga tidak dibenarkan. Terlepas dari wasit yang ia anggap berat sebelah, cenderung berpihak ke Mitra Kukar, sang Presiden PBFC tidak semestinya melakukan aksi tidak sportif berupaya menganiaya pengadil.
Ada baiknya, Nabil intropeksi diri juga. Aksi teror ke perangkat pertandingan juga menghianati semangat fair play. Semestinya para pelaku sepak bola Tanah Air menahan diri, ikut menjaga pelaksanaanTorabika Soccer Championship 2016 dalam koridor sportivitas. Aksi-aksi main hakim sendiri akan membuat kompetisi tidak menjadi sehat.