Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta masih terus mencari kandang alternatif setelah Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta akan direnovasi usai hari raya Idul Fitri untuk Asian Games 2018. Hingga saat ini klub asal Ibukota itu belum memutuskan homeground usai laga tanggal 24 Juni 2016.
Baca Juga
Manajemen Persija masih mengupayakan untuk bisa menggunakan SUGBK pada laga tanggal 24 Juni 2016 menghadapi Sriwijaya FC. Namun setelah laga tersebut, Macan Kemayoran belum memutuskann akan menggelar pertandingan kandang dimana. Tiga opsi yang dimiliki masih terus digodok oleh manajemen.
Meski sudah membuka peluang untuk menggunakan Stadion Pakansari, Cibinong dan Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, manajemen Persija belum bisa memutuskan dengan cepat. Pasalnya pemilihan stadion tersebut berkaitan erat dengan kerja sama Persija dengan salah satu calon sponsor.
“Sebetulnya kalau di Solo semua perangkatnya sudah siap, mulai dari izin ke wali kota, panpel hingga ke Persis Solo sudah selesai. Kami tinggal datang dan main disana. Namun, pemilihan stadion saat ini berkaitan erat dengan nominal dari calon sponsor yang sedang penjajakan denga Persija,” jelas Ferry Paulus kepada bola.com.
Situasi tersebut memang cukup menyulitkan bagi Persija. Terlebih hingga kini, manajemen dan panitia pelaksana pertandingan Persija masih terus berkomunikasi dengan pemerintah Kabupaten Bogor dan Cikarang guna memastikan markas baru baru Persija hingga 2018.
Jika memang pemakaian Stadion Pakansari dan Stadion Wibawa Mukti menemui jalan buntu, maka Stadion Manahan menjadi opsi terakhir yang bisa digunakan Persija. “Mau tidak mau karena Solo sudah siap dengan pertandingan Persija,” kata Ferry.