Outfield Superstar: Pelle, Oasis di Tengah Padang Pasir Italia

oleh Arie Nugroho diperbarui 14 Jun 2016, 19:30 WIB
Outfield Superstar, Graziano Pelle (bola.com/Rudi Riana).

Bola.com — Paceklik penyerang yang melanda Italia menjadi berkah tersendiri bagi Graziano Pelle. Berbekal kesabaran dan kerja keras, Pelle kini bagaikan oasis di tengah padang pasir para bomber Gli Azzurri.

Advertisement

Pada periode 90-an, Italia terkenal sebagai negara yang amat membanggakan Serie. Skuat Gli Azzurri hanya berisi para pemain yang berlaga di Serie A. Sehebat apapun pemain Italia yang berkiprah di 'negeri orang' takkan pernah mendapatkan panggilan.

Namun, tren itu berubah seiring dengan penurunan pamor Serie A. Krisis keuangan yang melanda Italia membuat klub-klub raksasa di negara Pizza tak memiliki kekuatan dana untuk membeli pemain bintang. Produksi penyerang hebat di Negeri Pizza pun turut menurun.

Karena gagal mendapatkan penyerang mumpuni yang sesuai dengan skema permainan di Serie A, pelatih timnas Italia, Antonio Conte, memutuskan memanggil Graziano Pelle yang berlaga di Premier League bersama Southampton.

Padahal, nama Pelle kurang tenar di Negeri Ratu Elizabeth. Meski demikian, keputusan Conte ternyata tak salah. Pemain berusia 30 tahun itu tampil sebagai inspirator kemenangan timnas Italia pada laga perdana Grup E melawan Belgia yang berlangsung di Parc Olympique, Lyon, Senin (13/6/2016).

Pelle mencetak satu gol indah di pengujung laga. Berawal dari serangan balik cepat, Antonio Candreva mengirimkan umpan silang dari sisi kiri pertahanan Belgia. Pelle mengonversi peluang tersebut menjadi gol lewat tembakan first time keras kaki kanan keras. Italia menang 2-0. 

Graziano Pelle melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Belgia

Tak hanya mencetak gol, sumbangsih Pelle selama pertandingan juga amat baik. Tercatat, pemain yang lahir di San Cesario, Lecce, itu menciptakan lima peluang dan dua kali melakukan tekel. Dia juga berani melakukan kontak fisik dengan pemain bertahan Belgia sehingga pemain lainnya bisa mendapatkan ruang.

“Saya sudah terlalu lama menunggu untuk mencetak gol, karena saya bisa melakukannya lebih awal, tapi bagi penyerang ini penting untuk tetap percaya hingga akhir,” ujar pelle.

“Anda tak pernah tahu kapan umpan akan datang dengan cara anda. Jari saya terluka saat saya bergumul dengan bek lawan, tapi adrenalin membuat saya lupa akan rasa sakit," ia menambahkan.

Belanda

Ini menandai gol keenam Pelle bersama timnas Italia. Sejauh ini, mantan penggawa Feyenord itu baru 14 kali tampil membela Gli Azzurri. Namun, Pelle sebenarnya hampir saja menjadi warga negara Belanda.

Tak kunjung mendapatkan panggilan dari tim nasional Italia membuat Pelle frustrasi dan ia pun terbersit untuk membela timnas Belanda. "Saya lebih baik membela timnas Belanda saja. Saya lebih merasa sebagai orang Belanda, dibandingkan dengan Italia," kata Pelle. 

Namun, pergantian kursi pelatih dari Cesare Prandelli ke Antonio Conte membawa berkah tersendiri bagi Pelle. Dia untuk pertama kalinya dipanggil pada 4 Oktober 2014 setelah tampil mengesankan bersama Southampton.

"Italia adalah negara terindah di dunia dan keindahan itu yang amat saya rindukan. Serie A mungkin sudah kehilangan pamor. Akan tetapi, mereka berhasil bangkit akhir-akhir ini," ungkap Pele.

"Sepak bola Italia sudah bangkit dan kami akan kembali menjadi salah satu yang terbaik di dunia dalam waktu dekat," ia menambahkan.

Pelle melakoni debut bersama timnas Italia pada laga melawan Malta. Dia langsung mencetak gol melalui tembakan jarak dekat pada menit ke-29 dan menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada pertandingan itu.

Graziano Pelle sudah berhasil melakoni ujian pertamanya dengan lancar saat menghadapi Belgia. Kini, dia ujian lain bernama Swedia menanti pada laga kedua (13/6/2016).

Sumber: Berbagai Sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini 

5 Pemain Tertinggi di Piala Eropa 2016 by Slidely Slideshow