Bola.com, Lamongan - Pergantian pelatih Persela Lamongan dari Stefan Hansson ke Sutan Harharah ternyata belum membawa pengaruh positif pada pencapaian tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu. Debut Sutan sebagai pelatih kepala Persela berakhir buruk lantaran timnya tumbang 1-3 dari Bali United, Sabtu (11/6/2016).
Sutan menilai persoalan utama timnya bukan karena materi pemainnya. Sebab secara permainan, Persela dianggap tidak terlalu buruk untuk ukuran tim yang sebelum laga ini sudah kalah lima kali secara beruntun di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
"Sejak saya masuk ke tim ini, secara permainan tim ini sudah berubah. Akurasi umpan dan koordinasi antarlini sudah lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Mental dan motivasi mereka sudah pelan-pelan naik," ujar Sutan.
Bagi Sutan, dalam waktu yang relatif singkat, perubahan tidak bisa terjadi secara drastis. Sebelum bertolak ke Bali untuk bertanding melawan Bali United, Sutan baru dua kali memimpin latihan.
Baca Juga
Menurutnya, masalah yang paling mendasar adalah tidak adanya data pemain yang bisa dijadikan acuan bagi dirinya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap individu pemain. Sebab sejak menginjakkan kaki di Lamongan, ia tidak mendapatkan data awal pemain.
"Tidak ada data mengenai kondisi fisik pemain. Vo2 Max-nya berapa, kelincahan, kecepatannya, dan beberapa data penunjangnya, tidak ada," ujar Sutan.
Sutan tidak bermaksud menyalahkan siapa pun dalam hal ini, termasuk pelatih sebelumnya, Stefan Hansson. Namun dengan buta data seperti ini, ia tidak tahu kondisi pemainnya dan apa yang harus dilakukan untuk bisa mendapatkan data tersebut. Sebab, ia tidak mungkin menggelar tes fisik di tengah turnamen berjalan seperti sekarang.
Soal kemungkinan cuci gudang pada jeda putaran pertama, ia tidak menampiknya. Namun, Sutan tidak mau menyebutnya cuci gudang karena ia hanya melakukan penambahan pemain agar level permainan timnya bisa meningkat di putaran kedua.
"Nanti setelah putaran pertama berakhir akan kami tentukan. Hanya, kami masih ingin melihat kemajuan pemain yang ada sampai putaran pertama berakhir. Yang jelas, semua tergantung dari manajemen juga. Kalau mereka menyetujuinya, saya rasa bisa terjadi. Kalau tidak, ya kami maksimalkan yang ada," tuturnya.
Untuk saat ini, Sutan Harharah tidak bisa berbuat banyak lantaran regulasi tidak memperbolehkan sebuah tim merekrut pemain di tengah turnamen berjalan. Ada waktu tertentu yang disediakan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) untuk merekrut dan mendaftarkan pemain baru.