Bola.com, Jakarta - Kondisi kontras dialami dua klub yang akan berduel pada pekan ketujuh Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Jumat (17/6/2016) malam WIB. Dua tim itu adalah Pusamania Borneo FC yang bertindak sebagai tuan rumah menjamu tamunya, Persegres Gresik United, di Stadion Segiri, Samarinda.
Borneo FC mengalami kekalahan 2-3 pada pekan keenam TSC 2016 melawan Mitra Kukar (10/6/2016) sementara Persegres GU meraih kemenangan sensasional atas tim penuh bintang, Sriwijaya FC, 2-1 (12/6/2016).
Pertemuan Borneo FC versus Persegres GU diprediksi berjalan seru karena tim tuan rumah jelas tak mau menelan kekalahan di kandang sendiri sekaligus gagal meraih poin secara beruntun, sementara tim tamu dalam kondisi mental prima untuk mengambil poin tuan rumah.
Baca Juga
Beban ada di pundak pelatih Pusamania Borneo FC, Dragan Djukanovic, yang dituntut menghadirkan kemenangan karena raihan tiga poin bak harga mati pada laga kandang.
Kepada tim asuhannya, pelatih asal Montenegro itu menekankan dua hal penting menyangkut tim lawan. Pertama, permainan sayap Persegres GU serta peran pemain asing di tim lawan.
"Permainan pemain sayap lawan bisa merepotkan pertahanan kami, sedangkan peran pemain asing di Persegres GU cukup besar. Kami harus mewaspadai dua hal itu," kata Dragan.
Kapten Borneo FC, Ponaryo Astaman, memahami benar betapa ia dan rekan-rekannya harus bermain sesuai instruksi pelatih demi mewujudkan target kemenangan. Pasalnya bila sampai kalah lagi, upaya untuk mengangkat posisi tim ke peringkat lebih baik di klasemen sementara bakal kian berat.
Hingga pekan keenam TSC 2016, klub berjulukan Pesut Etam itu mengoleksi poin enam hasil sekali kemenangan dan tiga kali bermain imbang. Imbasnya, mereka harus terima berada di papan bawah peta persaingan TSC dengan bertengger di urutan ke-15.
"Seluruh pemain berkomitmen memberikan permainan terbaik untuk memperbaiki peringkat di klasemen serta menghibur fans setia," janji Ponaryo.
Bukan tim semenjana
Tentu hal itu tidak akan mudah karena Persegres Gresik United bukan datang untuk kalah. Pelatih Persegres GU, Liestiadi, terus mengingatkan anak buahnya betapa pentingnya kerja keras. Liestiadi yakin tidak ada hasil positif tanpa usaha maksimal. Apalagi pertandingan ini berlangsung di markas lawan.
Pelatih kepala Persegres Gresik United Liestiadi justru mengingatkan anak buahnya betapa pentingnya kerja keras. Liestiadi yakin, tidak ada hasil positif tanpa usaha maksimal. Apalagi pertandingan ini berlangsung di markas lawan.
Bagi Liestiadi, proses menjungkalkan tim raksasa semacam Sriwijaya FC lebih penting ketimbang bernostalgia dengan hasil akhirnya. "Saya mau mereka menunjukkan apa yang sudah dilakukan di pekan lalu. Saya mau lebih dari itu karena Borneo FC tak akan membiarkan kami pulang membawa poin," ucapnya.
Meski tandang, menang atau seri menjadi target yang mereka sasar di laga ini. Liestiadi optimistis anak buahnya punya kualitas untuk merealisasikannya. Lebih-lebih di saat seluruh pemainnya sedang onfire.
Lini depan tim berjulukan Laskar Joko Samudro kini menemukan ketajamannya. Dua gol yang dicetak Patrick da Silva, serta permainan apik Eduardo da Conceicao Maceil bisa menjadi senjata ampuh Agus Indra dkk.
Tidak hanya soal teknis, bekal mental juga terus disuntikkan. Caranya, Liestiadi menanamkan sugesti bahwa capain positif di pertandingan ini bernilai lebih dari sekadar tiga poin.
Alasan pertama, Borneo FC adalah tim bertabur bintang. Banderol mereka sejajar dengan tim-tim besar lainnya. Laga ini dimainkan di kandang lawan, dan yang terakhir, menang atau seri akan mementahkan anggapan Persegres GU sebagai tim semenjana.
"Saya juga ingatkan pemain supaya mereka tidak jadi pecundang. Jika mereka petarung sejati, saya yakin ucapan saya akan membakar semangat dan motivasi mereka. Yang pasti, saya selalu sebutkan, bahwa tim ini bukan sekumpulan orang malas," ujar Liestiadi.