Hamilton Tuding Pelarangan Komunikasi Radio Bahayakan Pebalap

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Jun 2016, 08:30 WIB
Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, memprotes pelarangan komunikasi antara tim dan pebalap karena dinilai malah membahayakan sang driver. (Bola.com/Twitter F)

Bola.com, Jakarta Pebalap Mercedes, Lewis Hamilton, menyatakan keputusan Federasi Otomotif Internasional (FIA) melarang komunikasi lewat radio antara pebalap dan timnya selama balapan Formula 1 (F1) sangat berbahaya. Protes tersebut dilontarkan juara dunia 2015 tersebut seusai balapan F1 GP Baku, di Azerbaijan, Minggu (19/6/2016). 

Hamilton mengatakan sepanjang balapan dia lebih fokus mengendalikan setir daripada memperhatikan trek. Pebalap Inggris tersebut dan rekan setimnya, Nico Rosberg, sama-sama terbelit masalah setelan mesin di mobil mereka. Rosberg berhasil mengatasi masalah tersebut hanya dalam satu lap.

Advertisement

Namun, Hamilton butuh waktu lama untuk memecahkan masalah tersebut. Di sisi lain, para teknisi Mercedes tak bisa berbuat apapun karena ada aturan pelarangan komunikasi antara tim dan pebalap, termasuk masalah teknis. Para teknisi tak bisa memberi tahu apa yang harus dilakukan Hamilton. Imbasnya, pemegang tiga gelar juara dunia F1 tersebut kesal bukan kepalang. Hamilton hanya mampu finis di urutan kelima, sedangkan Nico Rosberg berhasil menjuarai F1 GP Baku.      

Saat ditanya apa yang dirasakannya saat berada dalam mobil, Hamilton menjawab lugas. "Berbahaya. Saya hanya melihat setir saya hampir sepanjang lap. Yang bisa mereka katakan ada tombol yang rusak. Jadi saya hanya melihat setiap tombol dan berpikir. Apakah saya menjadi orang bodoh? Apakah saya melakukan sesuatu yang salah?" ujar Hamilton, seperti dilansir Motorsport.  

"Saya terus melihat setir. Mencoba berbagai tombol berbeda dan tak ada yang terlihat berbeda," imbuh dia.  

Hamilton mengklaim semuanya akhirnya terkendali bukan karena perubahan tombol yang tepat. Pria Inggris itu menyebut mesin yang bermasalah bisa terkendali dengan sendirinya. 

"Mereka mengatakan masalah sudah beres, tapi balapan tinggal delapan lap. Saya tak tahu apa masalahnya," imbuh Hamilton.

Aturan pelarangan komunikasi radio antara pebalap dengan tim muncul sebelum GP Australia di Melbourne, 20 Maret 2016. FIA hanya mengizinkan beberapa hal yang boleh dikomunikasikan lewat radio, di antaranya data dan display di papan pit.

Pembicaraan lain di luar hal tersebut dilarang. Jika ada pebalap yang melanggar, langsung dikenai penalti. Jadi, para kru di pit stop tak boleh membimbing pebalap yang sedang melaju di lintasan. Aturan ini diterapkan supaya para pebalap Formula 1 lebih mandiri, tak terlalu tergantung pada teknisi.